Sebagai internet provider milik negara, standar operasi mereka tentu berdasarkan aturan pemerintah. Taat dan patuh terhadap aturan yang berlaku adalah satu dari sekian banyak trust penyelenggara internet rumah kepada netizen yang menjadi pelanggannya.
Sepanjang yang kami lalui sebagai pelanggan layanan produk pelat merah ini tidak ada hal yang mengganggu privasi kami. Seperti contoh, telepon yang mengatasnamakan produk layanan lain, chat dengan nomor yang tidak diketahui, pesan-pesan berbentuk spam, atau proses surat-menyurat dari pengirim yang tidak kenal.
Lalu beredar berita terkait dugaan IndiHome menjual data ke-26juta pelanggan mereka melalui platform tertentu. Sebagai pelanggan tentu pemberitaan ini menarik perhatian kami di rumah. Perbincangan hangat diantara kami berlangsung cukup alot saat itu.
Satu-satunya yang bisa lakukan saat berita itu muncul adalah menunggu keterangan resmi dari Telkom Group.Â
Kami sudah siap-siap untuk pindah layanan jika hal tersebut benar adanya. Hingga kemudian muncul di beberapa berita nasional yang terpercaya bahwa temuan awal terkait kebocoran data tersebut adalah bentuk dari kebohongan publik (21/8/2022).Â
Dari segi jumlah pelanggan saja salah, jumlahnya belum sebesar yang disampaikan oleh penyampai pesan hoax tersebut. Namun, perusahaan pelat merah tersebut berjanji menyelidiki lebih lanjut.
Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan gali informasi lebih dalam, Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom, Ahmad Reza, menyatakan data yang diklaim sebanyak 26 juta yang dijual di situs online gelap berbeda sama sekali dengan data pelanggan IndiHome.Â
Mereka bisa memastikan dengan akurat bahwa data tersebut bukanlah pelanggan layanan internet provider rumah milik mereka. Sehingga dapat disimpulkan kerahasiaan data pelanggan IndiHome aman.
Gali informasi yang tepat dan akurat memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak langsung percaya dan menkonfirmasi langsung ke pihak terkait adalah "jalan ninja" bagi netizen yang sehat jiwa-raga.
Asyik berselancar ke dunia maya tidak membuat kita sebagai netizen aktif otomatis mudah ditipu oleh orang tidak bertanggung jawab. Selayaknya data dan pemberitaan yang kita dapat dari hasil gali informasi menciptakan karya-karya monumental yang berdampak langsung bagi kemashlahatan umat manusia.
Tulisan ini sebelumnya telah tayang di Retizen dengan judul : "Akurat Gali Informasi dan Jalan Ninja Netizen yang Sehat Jiwa-Raganya"