Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Perguruan Tinggi Untuk Mengasihi Sesama

6 Maret 2025   12:14 Diperbarui: 6 Maret 2025   12:19 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
drg. Kristina Hutagaol, MARS. dan Tim Peduli Bencana UMS (Sumber: Dok. Pribadi)

Bekasi kembali dirundung duka. Hujan deras yang mengguyur sejak awal Maret 2025 telah memicu banjir besar di berbagai wilayah, termasuk Desa Marga Mulya. Air bah datang tiba-tiba, menerjang rumah-rumah warga, meluluhlantakkan harta benda, dan menyisakan luka mendalam. Genangan air setinggi dada orang dewasa tak hanya mengancam tempat tinggal, tetapi juga kesehatan masyarakat. Penyakit mulai mengintai, seperti diare, demam, dan infeksi kulit, merebak di tengah kondisi yang serba sulit. Harapan seakan hanyut bersama derasnya arus banjir.

Namun, di tengah cobaan ini, masih ada secercah harapan. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama terus menyala, menjadi penguat bagi mereka yang terdampak. Salah satu bentuk nyata kepedulian itu datang dari Universitas Medika Suherman. Dipimpin oleh drg. Kristina Hutagaol, MARS., universitas tersebut bersama berbagai pihak menggelar aksi kemanusiaan guna membantu warga Desa Marga Mulya yang tengah berjuang bangkit dari musibah.

Pada 5 Maret 2025, sehari setelah puncak banjir, tim medis dan relawan berkumpul di Balai Desa Marga Mulya. Kehadiran Lurah Marga Mulya, Kepala Puskesmas Marga Mulya beserta jajaran, Tim Rajawali, serta Tim Tagana menunjukkan kolaborasi luar biasa dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Mereka tidak hanya membawa bantuan berupa logistik, tetapi juga harapan bagi warga yang tengah berjuang mengatasi dampak bencana.

Pengiriman Bantuan Kemanusiaan (Sumber: Dok. Pribadi)
Pengiriman Bantuan Kemanusiaan (Sumber: Dok. Pribadi)

Berbagai kegiatan dilakukan dalam aksi tersebut, mulai dari edukasi obat guna memastikan warga memahami penggunaan obat-obatan secara tepat, pemeriksaan tekanan darah bagi penyintas yang kelelahan, hingga layanan kesehatan ringan hingga sedang untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang berpotensi muncul akibat banjir. Para tenaga medis dengan penuh perhatian mendengarkan keluhan warga, memberikan perawatan yang layak, serta memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan layanan kesehatan terbaik.

Kegiatan Pemeriksaan Tekanan Darah (Sumber: Dok. Pribadi)
Kegiatan Pemeriksaan Tekanan Darah (Sumber: Dok. Pribadi)

Tak sekadar bentuk kepedulian terhadap sesama, kegiatan ini juga menjadi refleksi makna Ramadhan yang sesungguhnya. Bulan suci yang biasanya menjadi momen penuh ketenangan dan ibadah, kini justru dihadapi dengan ujian berat bagi warga Marga Mulya. Namun, di tengah cobaan ini, semangat berbagi dan mengasihi semakin terasa nyata. Relawan yang turun langsung ke lapangan tidak hanya membawa obat dan layanan kesehatan, tetapi juga empati yang begitu dalam. Mereka mendengar kisah haru para korban, menguatkan mereka yang kehilangan, serta menjadi penyemangat bagi mereka yang tengah bangkit dari keterpurukan.

Banjir ini mungkin bukan yang pertama melanda Bekasi, dan mungkin juga bukan yang terakhir. Namun, setiap bencana selalu membawa pelajaran berharga. Kali ini, nilai yang dapat dipetik adalah bahwa kasih sayang dan kepedulian harus tetap ada, terutama di bulan suci Ramadhan. Universitas Medika Suherman telah membuktikan bahwa perguruan tinggi bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga ladang untuk menanamkan nilai kemanusiaan yang hakiki.

Tim Peduli Bencana dan Stakeholder (Sumber: Dok. Pribadi)
Tim Peduli Bencana dan Stakeholder (Sumber: Dok. Pribadi)

Harapan kini mulai bertunas kembali di Marga Mulya. Air yang sempat merendam pemukiman perlahan surut, dan warga mulai bangkit dengan semangat baru. Mereka sadar bahwa mereka tidak sendirian. Ada tangan-tangan penuh kasih yang siap membantu, ada hati yang peduli, serta ada semangat perguruan tinggi yang senantiasa hadir untuk mengasihi sesama. Dalam Ramadhan yang penuh ujian ini, semangat berbagi telah menjadi cahaya di tengah gelapnya musibah. FIN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun