Novel The Good Son adalah karya yang membuat pembaca takjub bagaimana penggambaran You-Jeong Jeong terhadap pemikiran seseorang dengan kesehatan mental.
Sekalipun mungkin kamu banyak menemukan istilah psikopat di dalam novel-novel thriller, tetapi term tersebut tidak pernah digambarkan secara sistematis dan sejelas Yu-Jeong-Jeong di dalam novel The Good Son.
Bahkan, dalam membaca kisah demi kisah di dalamnya, saya merasa seperti tengah menyimak anamnesa dan laporan kepribadian psikologi klinis dari seorang psikopat.
Deskripsi yang sangat vulgar, menjadi salah satu penggambaran tindakan kejahatan yang cukup presisi dan terkonstruksi dengan jelas yang pernah saya baca. Jadi, harap diperhatikan sebelum membacanya, ya!
Novel yang cerdas, sudah pasti pasti disertai dengan penelitian yang cukup komprehensif di bidang Psikologi Klinis dalam menuliskan novel yang begitu detail ini.
Pada awalnya memang akan cukup sulit untuk mencerna suatu pemikiran yang tidak terstruktur dari tokohnya, tetapi dengan cepat hal ini akan terganti dengan rasa penasaran dan ketegangan yang adiktif, sehingga membuat para pembaca tidak bisa berhenti untuk mengikuti alurnya sampai akhir.Â
4. Therapy, Tanpa Bukti, Tanpa Saksi (Karya Sebastian Fitzek)
Di Jerman, novel ini digadang-gadang sebagai karya fiksi yang lebih dahsyat ketimbang karya-karya Dan Brown!
Saat mencerna halaman demi halamannya, tak pernah satu lembar pun dari alur novel Therapy ini bisa saya tebak.
Melalui halusinasi dan mimpi-mimpinya, seorang pembunuh melacak kejahatannya sendiri.