Saya (Sandro), Rio Ardi, Ferry, dan Rendi adalah orang-orang yang tersenyum lebar ketika pertama kali berjumpa dengan Orangutan Tapanuli di Lumut. Namun, kini semua berubah seolah habitat yang kami temukan menjadi neraka orangutan. Perubahan ini terbukti dengan beberapa kali kami kehilangan harapan, saat dua hari observasi tak satu pun orangutan terlihat, sebab kondisi hutan telah kehilangan 40% tutupan secara keseluruhan.
Hingga pada Jum'at, 26 September 2025, Tuhan menunjukkan kehadiran Orangutan Tapanuli berupa Induk dan Anak yang terekam jelas melalui observasi dengan drone termal. Induk dan anak tersebut memberi harapan bahwa kelangsungan hidup mereka masih panjang. Sementara sebelumnya hanya ditemukan individu jantan, kini hadir induk dan anak yang seolah mengirim sinyal kembali kepada kami bahwa mereka tidak mungkin dipertahankan di habitat yang terus terancam ini.
Melalui tulisan ini, kami berharap ada tindakan nyata untuk menyelamatkan Orangutan Tapanuli yang kini berada di ambang kepunahan. Hutan Pesisir Lumut menjadi salah satu habitat Orangutan Tapanuli yang terancam alih fungsi. Tidak ada lagi kabar gembira yang bisa dibagikan, kecuali mata yang berkaca dengan senyum tipis saat masih bisa melihat Orangutan Tapanuli bertahan di rumah sempitnya dengan penuh ketakutan.
Saat ini, mereka hanya butuh kepastian melalui kajian yang cepat, akurat, dan dapat dijadikan dasar keputusan untuk merelokasi ke habitat yang sesuai bagi satwa endemik ini. Lumut akan menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kepiluan serupa juga terjadi di habitat-habitat lain. Keterancaman satwa liar memang sulit dihindari, tetapi masih bisa dicegah bila seluruh komponen bersatu, cepat dan tanggap untuk menghasilkan kajian dan keputusan terbaik bagi kelangsungan hidup satwa liar dan habitanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI