Mohon tunggu...
sandi praspa
sandi praspa Mohon Tunggu... Pengagas Industri Agro Terpadu - Industri 5F

Sandi's innovative approach, encapsulated in his 5F (Food, Feed, Fiber, Fertilizer, Fuel) Industry model, promotes sustainable agriculture and bioenergy. He is also the author of “5F Integrated Sago Industry,” advocating for solutions that align sustainability with global demands. With a solid educational background in Mechanical Engineering from Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta and a Master’s in Renewable Energy Engineering, Sandi aims to harmonize technology with sustainability, fostering a greener and more self-reliant world. He is eager to collaborate on renewable energy projects or provide technology consulting that supports sustainability. Let’s connect and explore opportunities to build a greener tomorrow together!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mengubah 'Sampah" Sagu menjadi Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan (SAF)

16 Oktober 2025   18:18 Diperbarui: 16 Oktober 2025   18:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Sifat SAF dari Limbah sagu (Sumber : Sagu 5F)

Peta Jalan Indonesia Menuju Langit yang Lebih Hijau
Pemerintah Indonesia, melalui berbagai kementerian, telah meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Industri SAF Nasional. Ada target ambisius untuk mencampurkan 5% bioavtur pada tahun 2025, meskipun implementasinya masih menghadapi tantangan.  

Skema Alkohol to Jet (ATJ) dari pati sagu ke kerosene (Sumber : Sagu 5F)
Skema Alkohol to Jet (ATJ) dari pati sagu ke kerosene (Sumber : Sagu 5F)
Ini bukan sekadar soal lingkungan. Ini adalah langkah strategis menuju kedaulatan dan ketahanan energi. Bayangkan, kita tidak lagi terlalu bergantung pada impor bahan bakar aviasi karena kita bisa memproduksinya sendiri dari sumber daya lokal. Ini juga tentang menciptakan nilai ekonomi baru, membuka lapangan kerja di daerah, dan memperkuat posisi tawar petani sagu yang selama ini seringkali lemah dalam rantai pasok.  
Visi ke Depan: Dari Sungai di Meranti ke Penerbangan Dunia
Perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan. Butuh investasi besar, modernisasi rantai pasok dari hulu ke hilir, dan sinergi kuat antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat lokal.  

Namun, visinya sangat jelas dan menggugah. Bayangkan, limbah yang tadinya mungkin hanya mencemari sungai-sungai di pedalaman Riau, kini diolah menjadi bahan bakar berkualitas tinggi yang menerbangkan pesawat-pesawat komersial ke seluruh dunia. Sebuah transformasi dari masalah menjadi solusi, dari sampah menjadi berkah.

Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pemain utama dalam revolusi energi hijau global. Saatnya kita benar-benar menerbangkan potensi sagu kita setinggi-tingginya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun