Manusia adalah aset paling berharga dalam suatu organisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya dipandang sebagai tenaga kerja, tetapi sebagai motor penggerak utama pencapaian tujuan organisasi. Flippo (2024) menekankan pentingnya proses berkesinambungan dalam pemilihan, pelatihan, dan pengembangan SDM agar potensi mereka dapat dimaksimalkan secara optimal.
Menurut Yusran dan Sodik (2019), pengembangan SDM bukanlah proses yang terjadi begitu saja, melainkan usaha terencana untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi karyawan, yang pada akhirnya akan mendorong kinerja organisasi secara keseluruhan. Sejalan dengan itu, Rahman (2020) menyoroti bahwa SDM berperan aktif sebagai perencana, pelaku, dan penggerak utama organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia: Kunci Strategis Organisasi
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pendekatan strategis dalam mengelola tenaga kerja. Novitasari et al. (2021) menyebut bahwa MSDM mencakup seluruh proses mulai dari rekrutmen, pengembangan hingga pemeliharaan SDM. Ilmi dan Nukhabatillah (2023) bahkan menyebutnya sebagai seni dan ilmu dalam mengatur hubungan kerja secara efisien dan efektif.
MSDM berfungsi untuk memastikan SDM dapat digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, Emron Edison dkk (2020) menekankan perlunya strategi yang berfokus pada peningkatan kinerja karyawan, sedangkan Samsudin (2019) menyoroti pentingnya penilaian, kompensasi, dan pengembangan sebagai bagian dari pengelolaan SDM.
Fungsi Strategis MSDM dalam Organisasi
Hamali (2019) merinci sepuluh fungsi penting MSDM yang menjadi pilar utama dalam mengelola SDM secara profesional, antara lain: