Mohon tunggu...
Sanaha Purba
Sanaha Purba Mohon Tunggu... Penulis

Selamat datang di kolom Yohanes Sanaha Purba, ruang inspirasi bagi para pencari ilmu dan pemikir kritis. Saya adalah seorang penulis, pendidik, dan pencinta filsafat yang berkomitmen menghadirkan wawasan bernas dalam dunia filsafat, bahasa, dan edukasi. Kunjungi juga youtube saya, https://www.youtube.com/@Sanahapurba Untuk ngobrol serius, silahkan email saya di sanaha.purba@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

HERAKLITOS | Sang Filsuf Gelap & Filsafat Perubahan

3 September 2025   12:41 Diperbarui: 3 September 2025   12:41 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi Sanaha

Heraklitos (sekitar 540--480 SM) adalah salah satu filsuf pra-Sokrates yang paling berpengaruh dan misterius. Dia lahir dari keluarga aristokrat di kota Efesus. Namun, Heraklitos memilih untuk menjalani hidup yang sederhana. Dia menjauh dari hiruk pikuk dunia politik maupun agama tradisional. Sosoknya dikenal sebagai pribadi penyendiri dan skeptis terhadap apa pun bentuk institusi. Tidak heran, dia dijuluki "sang filsuf gelap." Julukan itu muncul karena gaya tulisannya yang penuh perumpamaan, rumit alias sulit dipahami dan kerap memerlukan interpretasi yang mendalam.

Meskipun demikian, pemikiran Heraklitos meninggalkan warisan yang sangat berharga dalam sejarah filsafat. Dia meletakkan dasar bagi cara berpikir yang dialektis. Boleh jadi, itulah yang nantinya memberi inspirasi bagi Plato, Aristoteles, hingga para pelanjutnya di dunia filsafat modern. Bagi Heraklitos, kunci untuk memahami dunia terletak pada perubahan, keteraturan kosmik (logos) dan harmoni dalam konflik.


Pantare: Segalanya Mengalir

Salah satu gagasan Heraklitos yang paling terkenal adalah ungkapan "pantare" atau "semuanya mengalir." Dunia, menurutnya, tidak pernah diam, beku dan statis. Semuanya selalu berubah. Tak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.

Untuk menyederhanakan gagasannya, Heraklitos kerap menggunakan analogi sungai. Menurutnya, seseorang tidak bisa menginjakkan kaki di sungai yang sama dua kali. Mengapa? Karena air sungai terus bergerak, berganti setiap detik. Sungainya tetap sama, tetapi airnya selalu berbeda. Sungai adalah simbol kehidupan di mana identitas bisa tampak stabil di permukaan, tetapi pada hakikatnya selalu bergerak dan berubah.

Heraklitos menolak pandangan bahwa dunia ini tetap dan tidak berubah. Sebaliknya, perubahan adalah esensi kehidupan. Sikap menerima perubahan itulah yang membuat filsafatnya terasa masih relevan hingga hari ini, lebih-lebih di tengah dunia yang serba dinamis.

Logos: Prinsip Kosmik

Selain perubahan, Heraklitos memperkenalkan konsep logos. Kata logos sering diterjemahkan sebagai akal, rasio atau hukum universal. Terjemahan itu tidak salah, tetapi maksud Heraklitos berbeda. Logos dalam pikiran Heraklitos adalah prinsip kosmik yang mengatur alam semesta. Boleh dikatakan, logos merupakan hukum yang tak terlihat yang membuat dunia tetap teratur meskipun  ada dalam perubahan.

Tidak semua orang mampu memahami logos, kata Heraklitos. Banyak manusia terjebak pada hal-hal lahiriah dan gagal menyadari keteraturan yang mendasari dunia. Namun bagi mereka yang mau berpikir, logos membuka jalan menuju pemahaman yang lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun