Mohon tunggu...
Samuel Benedickson
Samuel Benedickson Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Suka membaca, olahraga, bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Bunda Corla, Sebuah Inspirasi

31 Januari 2023   13:47 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:48 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Media sosial dan televisi begitu ramai dengan sosok Bunda Corla. Bunda Corla yang dikenal ceplas-ceplos, tingkahnya yang lucu dan spontan dirasa sangat menghibur.Tingkahnya yang kocak sangat digemari berbagai kalangan, baik kalangan artis, karayawan, remaja maupun ibu rumah tangga, tak terkecuali. Penggemarnya tak terhitung jumlahnya terutama di Indonesia. 

Baru-baru ini Bunda Corla berkunjung ke tanah air dan disambut beribu-ribu penggemarnya. Tingkahnya yang lucu itulah yang membuat Bunda Corla melejit di media sosial.

Namun demikian tidak semua orang merasa senang dengan fenomenalnya Bunda Corla. Ada saja orang lain yang merasa tersaingi dan tidak senang melihat Bunda Corla digemari berjuta penggemarnya sehingga sampai-sampai dituduhkan hal-hal yang tidak baik kepadanya.

Pada hal, kita tahu rasa cemburu dan sirik itu merupakan racun bagi jiwa manusia. Bila ada orang yang merasa susah melihat orang lain berhasil, atau sebaliknya,itu adalah sikap meracuni jiwanya sendiri. Atau dengan kata lain; susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah. Orang seperti ini tanpa sadar meracuni jiwanya sendiri dan sekaligus merupakan racun sosial di dalam masyarakat.

Keberhasilan dan ketenaran setiap orang adalah merupakan anugerah Tuhan Yang Mahakuasa. Bunda Corla saat ini menerima karunia dari Tuhan, berupa keterkerkrnalannya yang fenomenal itu, biarlah dia menikmatinya. Sebab hampir semua orang ingin terkenal, ingin berhasil, namun tak semua orang dapat meraih apa yang diinginkannya. Jadi jangan cemburu, jangan gelisah, jangan sirik melihat keberhasilan orang lain.

Setiap orang menerima rejekinya masing-masing. Ingat: Tuhan memberikan sesuatu kepada sesorang menurut kerelaanNya. Bersyukurlah menerima apa yang dianugerahkanNya kepada masing-masing pribadi.

Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun