Mohon tunggu...
PARTIKEL
PARTIKEL Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengolah Kata

Masih berusaha untuk mengolah kata yang tak bisa untuk di cerna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bunga Matahariku

2 November 2018   18:04 Diperbarui: 2 November 2018   18:07 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keindahan sang mentari makin melambung tinggi
Panas terasa sampai menusuk kulit ari
Kini Tak ada lagi yang menemani
Semua telah pergi meninggalkanku sendiri

Hingga aku menemukan penggemar bunga matahari
Dimana dari sekian banyak bunga hanya itu yang dia cari
Alasan demi alasan telah aku selidiki
Seakan semua tak terkendali hingga membuatku menyukai

Sosok diriku yang lama menghilang kini kembali
Membuatku kehilangan percaya diri
Masa laluku yang hanya pembuli
Kini semua terbongkar dan terjadi lagi

Kata demi kata aku lontarkan
Tanpa memikirkan sebab dan alasan
Semua terjadi secara spontan
Hingga melukai sebuah perasaan

Yang selama ini aku jaga
Sekarang dia terluka
Hanya oleh sebuah prasangka
Yang keluar dari bibir dusta

Kesempatan itu sangatlah sulit
Mendapatkannya dengan cara berbelit
Masa lalu yang tak pernah aku ungkit
Karna aku tahu semua pasti rumit
Dan terlilit sehingga membuatmu sakit


Matahariku jaganlah engkau pergi
Aku menantimu kembali meski sampai mati
Tak meghiraukan tubuhku lagi
Hanya ingin bersamamu sepanjang hari

Suka duka kita bersama
Biarlah jadi sebuah cerita
Untuk mengingatkan perjalanan kita
Yang tak pernah sebagus sinema

Aku dan dirimu adalah bukti nyata
Bisa bersama tanpa ada media
Bukan karna cinta ataupun dusta
Tapi karna yang Maha Esa

Kehilanganmu membuatku rapuh
Kesadaranku jadi tak utuh
Ingin rasanya aku akhiri
Semua sandiwaraku selama ini

Apakah Aku harus pergi dari dunia yang fana?
Jika iya!
Biarkan Aku menuju alam baka!
Agar bisa membuatmu bahagia
Meskipun aku tahu hatimu terluka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun