Mohon tunggu...
venan samudin
venan samudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - pemulung

Cintai Terang Kebijaksanaan!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Penderitaan bagi Manusia

20 Mei 2021   09:25 Diperbarui: 20 Mei 2021   09:45 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  • PENDAHULUAN

Pada mulanya Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya. “Agama Kristen memaklumkan bahwa segala sesuatu yang telah diciptakan Allah, baik adanya”.[1] Tidak terdapat cacat-cela dalam seluruh karya ciptaan Allah. Dalam kisah penciptaan dijelaskan bahwa Allah menganugerahkan kebebasan kepada seluruh hasil ciptaan-Nya itu terutama manusia. Kepada manusia yang adalah ciptaan istimewa, Allah kemudian memberikan kuasa untuk menguasai ciptaan yang lain (bdk. Kej. 1:26). 

Namun kuasa yang dimaksudkan Allah dalam hal ini ialah kuasa yang digunakan secara bertanggungjawab. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk menguasai ciptaan yang lain tetapi harus dengan bijaksana dan bertanggungjawab. Namun rupanya manusia salah menggunakan kebebasan terberinya itu. 

Hal ini ditandai dengan peristiwa manusia jatuh ke dalam dosa (bdk. Kejadian 3:1-24). Setelah kejatuhannya ke dalam dosa, manusia lalu mulai merasakan apa yang disebutkan sebagai penderitaan. Penderitaan dipandang sebagai konsekuensi logis berkat buah dari ketidaktaatan manusia itu sendiri akan perintah Allah. Setelah jatuh ke dalam dosa manusia akhirnya harus berhadapan dan bertatap muka dengan penderitaan. Penderitaan dewasa ini menjadi momok yang sangat menakutkan. 

Itulah mengapa manusia acapkali sibuk mencari solusi dari masalah atau penderitaan yang tengah melanda kehidupannya. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah seandainya manusia dalam kisah penciptaan itu manusia pertama menaati perintah Allah, mungkinkah penderitaan itu akan terhindar dari kehidupan manusia? Kemudian pertanyaan lain yang dapat kita berikan adalah: apakah penderitaan itu sendiri mempunyai makna bagi kehidupan manusia? Apakah penderitaan harus kita hindari atau malah menerima kehadirannya dengan hati yang lapang? Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas akan coba di ulas dalam karya yang sangat sederhana ini.

  • Arti Kata Penderitaan
  • Menurut KBBI

Penderitaan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar derita. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) derita berarti sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung dalam hati. Sementara itu kata penderitaan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berarti keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. 

  • Menurut Pengalaman Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti pernah mengalami atau berhadapan dengan suatu situasi yang mungkin menyakitkan hati, menjengkelkan dan lain sebagainya. Situasi demikian seringkali menyebabkan situasi hati dan batin kita menjadi ikut tersakiti. Situasi menyakitkan itu lebih dikenal dengan sebutan penderitaan. 

Penderitaan menurut pengalaman keseharian tidak lari jauh dari pengertian penderitaan berdasarkan penjelasan kamus di atas. Penderitaan menurut pengalaman sehari-hari adalah sebuah situasi menyusahkan dan menyebabkan seorang individu merasa tak berdaya oleh karena cengkraman situasi menyakitkan nan menjengkelkan itu. Penderitaan juga berarti suatu keadaan menyulitkan yang harus ditanggung. Dunia memandang penderitaan sebagai suatu yang harus dihindari, penderitaan adalah kesengsaraan hidup.

  • Menurut Pandangan Kristen   

Penderitaan dalam pandangan Kristen tidak lebih daripada sebuah sikap partisipasi. Dikatakan demikian karena sebuah alasan yang cukup kuat yakni penderitaan sejatinya telah dirasakan dan dialami olehTuhan sendiri dalam peristiwa salib ribuan tahun silam. Namun tidak dapat dimungkiri bahwa banyak orang Kristen dewasa ini jatuh dalam pemahaman yang keliru perihal arti penderitaan. Banyak orang telah menganggap penderitaan dan kesulitan hidup sebagai suatu yang kosong, hampa tanpa makna. 

Padahal kalau kita memahaminya secara sungguh–sungguh dan sedikit lebih mendalam, ternyata penderitaan itu kaya akan makna.Terutama bagi umat Kristen, penderitaan itu sesungguhnya sangatlah bermakna. Lebih-lebih kalau kita menghubungkan penderitaan itu dengan beberapa gagasan dalam kitab suci. Penderitaan memiliki makna yang khusus bagi kita serta kehidupan kita sebagai umat Kristen.[2]  

Penderitaan merupakan suatu misteri, setiap manusia tidak bisa mengelaknya. Manusia hidup dalam segala zaman dan akan selalu bergumul dengan penderitaan. Adakah makna yang dapat dipetik dibalik penderitaan yang selalu menimpa kehidupan manusia? Berikut ini penjelasannya.

  • Menderita Syarat Mengikuti Kristus[3]

Menjadi pengikut Kristus bukanlah suatu hal yang mudah. Karena kita mesti memenuhi beberapa syarat yang ditawarkan Kristus sendiri terlebih dahulu. Satu dari sekian syarat itu adalah harus rela memikul salib setiap hari (Luk.9:22-25). Salib dalam hal ini adalah penderitaan. Maka dari itu menjadi pengikut Kristus berarti rela untuk menderita. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh umat Kristen (katolik) bahwasannya melihat realitas yang terjadi belakangan ini, sungguh sangat memprihatinkan.

Banyak dari antara kita yang melihat penderitaan sebagai bencana, penderitaan tak lebih dari sebuah momok yang menghancurkan dan menakutkan lantas harus dihindari. Manusia lebih memandang penderitaan dari sisi negatifnya saja. Padahal bagi kita orang Kristen, penderitaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi pengikut Kristus. Penderitaan adalah harga yang harus dibayar dalam mengikut Yesus, barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku (Mat 10:38).

  • Penderitaan Sebagai Hukuman

Penderitaan juga dipandang sebagai sebuah hukuman yang dijatuhkan Tuhan kepada manusia. Manusia patut mendapat hukuman alasannya ialah karena manusia telah merusak tatanan hidup sosial yang ada.[4] Manusia telah merusak tatanan hidup sosial kemasyarakatan dengan berbagai kebijakan keliru yang merupakan hasil olahan akal budi manusia semata. Karena alasan demikianlah manusia sudah selayaknya mendapat hukuman dengan tujuan supaya manusia bertobat. 

Hukuman dalam hal ini mempunyai nilai positifnya dan bukan sekedar tentang membalas kejahatan objektif terhadap pelanggaran dengan kejahatan lainnya.[5] Hukuman yang menimpa manusia lebih merupakan usaha untuk dapat membangun kembali kesadaran dalam diri manusia yang menderita supaya dapat bangkit dari keterpurukan dosa dan akhirnya akan kembali kepada Allah. 

  • Proses Membangun Iman  

Penderitaan melatih iman dan kesabaran kita, memperdalam kerinduan kita terhadap Allah. Penderitaan yang kita alami dalam kehidupan ini sejatinya memiliki makna yang besar. Tuhan melalui penderitaan, bisa saja hanya untuk mengukur kualitas iman kita kepada-Nya. Ia ingin mengetahui seberapa besar dan kuatnya kasih dan cinta kita kepada-Nya. Dengan terus didatangi oleh berbagai penderitaan, iman kita justru akan ikut diterpa agar semakin kuat. Ketika kita dibersihkan melalui penderitaan (Why.7:14), iman kita menjadi tahan uji dan menjadi lebih berharga daripada sebelumnya.  Penderitaan sangat penting untuk membangun iman umat manusia (Kristen/Katolik).

  • Penderitaan Merupakan Wujud Kasih[6] 

 Penderitaan yang dialami manusia juga merupakan wujud kasih Allah kepada manusia. “Realitas menunjukkan ada banyak penderitaan yang tidak dapat dikategorikan sebagai hukuman”.[7] Penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa pnderitaan lebih merupakan hukuman atas dosa, ternyata tidak berlaku untuk semua jenis penderitaan. “Ada penderitaan sebagai buah cinta”.[8] Ada orang yang mau menderita karena ingin membantu orang-orang yang tengah menderita. Misalnya, penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus. Penderitaan Kristus lebih merupakan aksi membantu, dalam hal ini demi membantu manusia dari cengkraman dan kungkungan dosa. “Seperti Yesus solider dengan umat manusia, karenanya Dia harus menderita, maka manusia seyogianya juga rela menderita demi mengangkat sesama kita yang menderita”.[9] 

  • Sikap Terhadap Penderitaan 

Kita telah mengenal bermacam makna yang dapat kita petik di balik penderitaan yang selalu menimpa kehidupan manusia. Penderitaan yang dikenal sebagai momok menakutkan ternyata menyimpan makna yang amat besar bagi kehidupan si penderita. Setelah memahami makna-makna yang terkandung di balik penderitaan, selanjutnya bagaimana sikap kita terhadap penderitaan?

Penderitaan akan datang dalam segala situasi dan kondisi kehidupan manusia. Siapa pun dia pasti tidak akan luput dari hantaman sang “monster” penderitaan. Pederitaan jika dihadapi dengan bijak pastilah membawa manfaat yang tidak sedikit untuk manusia. Namun demikian tidak dapat disangkal pula bahwa di dunia ini hanya terdapat segelintir manusia saja yang dapat menghadapi penderitaan dengan bijak. Sedangkan selebihnya lebih memilih untuk menghindari penderitaan. 

Sebagai orang Kristen, bagaimana sikap kita terhadap penderitaan? Seperti penjelasan sebelumnya yang mengatakan bahwa penderitaan sesungguhnya memiliki makna yang besar untuk kehidupan, maka sebagai pengikut Kristus kita mesti menerima kehadiran penderitaan dengan hati yang lapang dan bijaksana. 

Karena penderitaan mempunyai makna yang sangat besar untuk kehidupan kita sendiri. Melalui penderitaan kita sesungguhnya telah mengambil bagian dalam penderitaan yang dialami oleh Kristus sendiri beberapa abad lalu. Penderitaan mengajarkan banyak hal kepada kita, antara lain menyadarkan kita sebagai pihak yang bersalah sehingga Tuhan membiarkan penderitaan itu menghampiri hidup kita. Penderitaan menyadarkan kita agar meninggalkan kebiasaan buruk (kejahatan) dan sesegera mungkin kembali kepada jalan kebenaran yaitu Tuhan sendiri. Sebagai orang beriman Kristen (Katolik) kita hendaknya mengahadapi penderitaan dalam suasana hati yang gembira terutama jika penderitaan yang kita alami disebabkan oleh iman kita yang teguh kepada Kristus. Di balik penderitaan pasti ada kebaikan yang akan diberikan Tuhan kepada kita.

  • PENUTUP 

Penderitaan adalah misteri, siapa pun di dunia ini pasti tidak akan pernah luput dari hantaman penderitaan. Di era digital ini banyak dari antara kita yang menilai penderitaan sebagai bencana belaka yang membuat hidup manusia semakin terpuruk dan sengsara. Penderitaan dipandang sebagai hukuman yang tak mungkin terelakkan lagi bagi yang memilih untuk hidup. Penderitaan hanya dipahami sebagai sebuah momok yang menakutkan dan karena itu harus dihindari sejauh mungkin. 

Penderitaan ditinjau dari sudut pandang kristiani adalah sebuah kebaikan dalam hidup. Dalam kaca mata iman Kristen penderitaan dipahami sebagai wujud kasih Allah kepada manusia. Penderitaan mempunyai makna yang begitu besar untutk kehidupan manusia, misalnya untuk orang Katolik menderita adalah sebagai syarat mutlak dalam mengikuti Kristus. 

Terdapat begitu banyak makna yang dapat kita petik dari penderitaan yang selalu saja menghampiri hidup manusia. Penderitaan bukan sekedar bencana yang harus dihindari sejauh mugkin, namun penderitaan adalah bukti nyata kasih Allah kepada manusia.  Seperti Yesus solider dengan umat manusia, karenanya Dia harus menderita, maka manusia seyogianya juga harus rela menderita. Percayalah bahwa di balik penderitaan yang terus menghampiri kita pasti ada kebaikan yang akan diberikan Tuhan untuk hidup kita.

 

[1 ] Dikutip Dalam Sefrianus Juhani, “Teologi Penciptaan” (Bahan Kuliah, Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero,   2017), hlm 72.  

[2]  https://igojohannes.wordpress.com/2007/08/31/9/, diakses pada 01 April 2021.

[3] https://igojohannes.wordpress.com/2007/08/31/9/, diakses pada 04 Maret 2021

[4] Sefrianus Juhani, op.cit., hlm. 73.

[5] Ibid.

[5] Ibid., hlm. 75.

[6] Dikutip dalam Ibid.

[7] Dikutip dalam Ibid.

[8] Dikutip dalam Ibid., hlm. 76.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun