Mohon tunggu...
Ganda Samson
Ganda Samson Mohon Tunggu... Ilmuwan - Hidup Matinya Seorang Penulis

Lahir di Pematang Siantar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

17 Oktober & Tali-temalinya

27 Oktober 2021   17:21 Diperbarui: 27 Oktober 2021   17:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sepanjang periode presiden kedua, terdapat dua peristiwa yang menggambarkan diri sebagai pembangkangan. Pertama, ketika Jenderal Soemitro, bekas Panglima Mulawarman, berseteru dengan Ali Soemitro, bekas orang dekat presiden. Kedua, tatkala Jenderal LB Mordani menolak Soedharmono sebagai wakil presiden, meskipun dia kemudian menjadi Menhankam yang mengurus portofolio pertahanan. Tetapi, lepas dari kedua peristiwa ini, Jenderal Soeharto sendiri turun dari kekuasaaannya bukan karena konflik dengan militer. Dia tidak jatuh karena militer karena para perwira tinggi telah diatur dengan cara stick and carrott.

Presiden kelima telah mengatur supaya panglima tentara dipimpin secara bergiliran sesuai matra, tetapi itu mungkin bisa dilaksanakan sesuai kepentingan politik presiden sebagai panglima tertinggi. Maka eskalasi 2024 memang masih panas, karena kelompok penentang Jokowi masih dianggap cukup kuat. Bagaimanapun, negara tidak boleh kalah dengan orang-orang penolak Pancasila.

Dan meskipun kini suasana sudah jauh berubah, perbaikan demi perbaikan berjalan sangat lambat karena sebagian besar anggota masyarakat masih terhipnotis dengan agama. Terlalu banyak juga orang sipil yang tidak paham apa artinya menjalankan Demokrasi (secara berkualitas). Polisi tidak boleh lagi sembarang pukul dan tentara tidak boleh diam ketika Covid-19 menjadi musuh yang tidak terlihat.

****

Referensi:

David Apter, Pengantar Analisa Politik (1995)


Harold Crouch, Militer & Politik Indonesia (1996)

Salim Said, Road To Power (1983)

Ulf Sundhaussen, Politik Militer Indonesia (2002)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun