Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Unik dan Aneh dari Pilpres AS

6 November 2020   22:18 Diperbarui: 6 November 2020   22:35 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMILIHAN Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) menyuguhkan pertarungan sengit pasangan calon dari dua partai besar. Partai Republik dan Partai Demokrat. 

Partai Republik adalah partai penguasa Negara Paman Sam. Mereka mengirimkan pasangannya yang diwakili oleh Capres Donald Trump yang diwakili oleh Mike Pence. 

Sementara berlaku sebagai penantang adalah Partai Demokrat. Mereka mempercayakan perebutan kursi kekuasaan negara adi kuasa tersebut para Joe Biden dan pasangannya Kamala Harris. 

Sejauh ini persaingan diantara kedua pasangan tersebut masih terus berlangsung, karena hasil perhitungan suara berdasarkan electoral college belum rampung. Ada beberapa negara bagian yang masih dalam proses perhitungan. 

Kendati demikian, seperti diberitakan oleh beragam meria massa arus utama baik cetak maupun elektronik termasuk televisi, pasangan Joe Biden - Kamala Harris masih memimpin angka perolehan suara 264. Sementara lawannya, Donald Trump - Mike Pence 214. 

Secara matematis, Joe Biden dan pasangannya hampir dipastikan mampu mengalahkan Donald Trump - Mike Pence. Karena bagi mantan wakil presiden era kepemimpinan Barrack Obama itu hanya tinggal membutuhkan enam suara lagi untuk memastikan kemenangan.

Dengan jumlah suara 270, Joe Biden - Kamala Harris sudah dipastikan tidak akan terkejar lagi oleh Donald Trump dan pasangannya. Jumlah suara maksimal pihak incumbent ini hanya 268.

Namun demikian, meski hasil perhitungan suara belum tuntas, Joe Biden dan Donald Trump justru telah mengklaim kemenangan masing-masing. Entah apa yang mendasari pemikiran tersebut. 

Bagi Joe Biden mungkin masih bisa diterima klaim tersebut, mengingat dirinya dalam posisi unggul dan hanya tinggal membutuhkan enam suara lagi. Akan tetapi, bagi Donald Trump memang sedikit mengherankan. Bagaimana dia bisa mengklaim kemenangan tersebut. 

Tapi, jangan lupa. Ini adalah pertarungan politik. Dalam prosesnya apapun bisa terjadi, bukan? Kita tunggu saja prosesi Pilpres AS ini hingga selesai. 

Hal Unik Pilpres AS 

Kita singkirkan dulu soal siapa yang bakal memenangkan Pilpres Negeri Paman Sam. Baik Joe Biden mapun Donald Trump, tentu tidak akan berpengaruh bagi kehidupan masyarakat macam saya pribadi. 

Hanya saja, mencermati proses perjalanan pemilihan orang paling berkuasa di AS kali ini memang ditemukan fakta-fakta menarik sekaligus unik.

Hal yang paling unik adalah sikap yang dipertontonkan Donald Trump. Siapapun tahu bahwa pria berambut agak blonde itu adalah sang petahana. Namun, uniknya dialah yang justru menuding prosesi Pilpres AS sarat dengan kecurangan.

Maaf, bukan maksud saya untuk mentertawakan prilaku Trump. Namun, bila merujuk pada sejarah Pilpres dimanapun, biasanya yang "jago" atau suka menuduh adanya praktik-praktik curang datang dari pihak penantang. 

Tidak perlu mengambil contoh jauh-jauh. Di Indonesia sendiri pernah ada tuduhan bahwa proses Pilpres terjadi kecurangan. Tapi tuduhan itu wajar karena datang pihak penantang. 

Mereka pasti menyangka bahwa pihak petahana didukung oleh segala fasilitas mewah. Termasuk perangkat pemilu yang cenderung lebih mendukung sang penguasa. 

Jadi, bila yang menuduh terjadinya kecurangan datang dari pihak penguasa, rasanya aneh, bukan? Dan, ini memang sedang terjadi pada Donald Trump. Lucunya, hal tersebut terjadi di negara yang terkenal sebagai kiblat demokrasi dunia. 

Masih tentang AS sebagai kiblat demokrasi dunia, hari ini patut kita pertanyakan kembali. Ternyata, mereka masih belum benar-benar paham tentang arti demokrasi yang sesungguhnya. 

Dalam hal ini, masih banyak warga negara Negeri Pamam Sam tersebut tidak terima dengan hasil pemilu. Buktinya terjadi banyak protes hingga terjadi kericuhan. 

Hal unik lainnya adalah ada kesamaan momentum antara Pilpres AS dengan Pilpres Indonesia. Yakni, terkait tentang adanya saling klaim kemenangan diantara kedua kubu. 

Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 dan 2019, hanya ada dua pasangan calon yang terlibat dalam pertarungan. Yakni kubu Jokowi dan Prabowo Subianto. 

Dari kedua Pilpres tersebut, sama-sama kita ketahui masing-masing calon langsung mengklaim kemenangan masing-masing. Padahal perhitungan suara masih berlangsung. 

Kita tentu masih ingat, bagaimana kubu Prabowo sempat bersujud sukur. Merasa pihaknyalah yang memenangkan pertarungan. Meski kemudian hasilnya sudah kita sama-sama ketahui bersama. Kubu Jokowi lah sebagai pemenangnya. 

Cukup? Tentu tidak. Masih ada satu hal lagi yang hampir mirip terjadi dengan Pilpres Indonesia. Yaitu, Donald Trump berencana akan menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Agung negara setempat. 

Nah, tindakan ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Prabowo Subianto dan koleganya. Tidak terima dengan putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mereka menggugatnya ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Tidak mengherankan, atas terjadinya kemiripan antara Pilpres AS dengan Pilpres Indonesia, muncul sebuah anekdot bahwa jangan-jangan siapapun yang kalah dari hasil Pilpres AS akan diangkat jadi Menteri Pertahanan. 

Sementara untuk yang terakhir, mungkin kurang tepat bila dikatakan unik apalagi aneh. Mungkin baiknya disebut sejarah baru. 

Apa itu? Apalagi kalau bukan terlibatnya Kamala Harris dalam kontestasi Pilpres AS. Dia adalah wanita berkulit hitam pertama yang maju sebagai calon wakil presiden. Sejarah ini akan semakin ditulis tebal dengan tinta emas apabila Joe Biden berhasil keluar sebagai pemenang. 

Bukan hanya itu. Ternyata, Kamala Harris bukan asli keturunan Amerika Serikat. Dia adalah keturunan minoritas. Ibu berasal dari India, sementara ayahnya dari Jamaika. 

Itulah fakta unik yang terjadi pada Pilpres AS 2020. Mungkin anda yang ada di luar sana masih memiliki info tentang hal-hal unik lainnya? Silahkan tulis pada kolom komentar!

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun