Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Curhat, Politik Lama Diulang Kembali?

12 Oktober 2020   23:07 Diperbarui: 12 Oktober 2020   23:17 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beda halnya dengan kedua Menko di atas. Akun twitter dengan anonim @digeeembok justru berani terang-tetangan. Dalam cuitannya, akun ini menulis bahwa SBY adalah pihak yang telah mendanai aksi protes Undang-Undang Cipta Kerja. 

Entah atas dasar apa yang mendasari akun twitter tersebut menuduh Presiden RI ke-6 sebagai dalang dibalik aksi demo. Yang pasti semua itu langsung dibantah SBY. Dia mengaku sebagai korban fitnah keji dari pihak-pihak yang tidak suka terhadap dirinya. 

SBY juga mengatakan bahwa dirinya pernah berjuang sebagai prajurit selama 30 tahun dan berada di pemerintahan 15 tahun. Dia paham betul bahwa pemerintahan tengah menghadapi banyak masalah yang harus dipecahkan. Ia pun mengalami hal tersebut. 

"Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar," kata SBY dalam akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (12/10/2020). (Era.id). 

Masih dikutip dari Era.id, SBY menambahkan apabila dia memiliki kemampuan menggerakan massa dan memiliki banyak uang sekalipun tidak terlintas dalam pikirannya untuk berbuat seperti yang dituduhkan. 

"Memfitnah itu sebenarnya menuduh seseorang. Saya dalam hal ini, yang tidak mengandungi kebenaran. Saya menjadi korban," katanya. 

SBY melanjutkan elemen masyarakat yang berunjuk rasa pun akan merasa terhina bila dituduh ditunggangi atau digerakkan. Apalagi memfitnah sama dengan mempermainkan kebenaran. 

"Sebagai umat yang beriman kita-kita ini, kalau kita senang dan suka memfitnah, senang mempermainkan kebenaran, sama dengan mempermainkan Tuhan, saya prihatin, makin berkembang seperti ini, lagi-lagi saya harus bersabar," katanya. 

Mencermati pengakuan atau curhatan SBY tersebut di atas tentu saja penulis tidak dalam kapasitas menilai benar tidaknya pernyataan mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Hanya saja, sikap menempatkan diri sebagai korban memang bukan kali pertama dilakukanya. 

Jauh sebelumnya, SBY pernah menggunakan politik "Playing Victim" atau menempatkan diri sebagai pihak korban, pada saat akan dihelat kontestasi Pilpres 2004 silam. 

Kala itu, SBY sering "curhat" ke publik bahwa dirinya sebagai Menkopolkam pada kabinet Megawati tidak pernah diajak rapat setelah mengungkapkan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun