Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Menantang, Anies Diserang

11 Agustus 2020   14:50 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan | detikcom

SERINGKALI kita mendengar ungkapan, bahwa kesabaran itu ada batasnya. Dengan kata lain, sesabar-sabarnya manusia, suatu waktu akan meledak juga, guna menumpahkan segala unek-unek atau perasaan jengkel, marah dan lain-lain.

Penulis tertarik mengupas framing tentang masalah batas kesabaran manusia, setelah kemarin muncul berita di beberapa media online, tentang ungkapan yang dilontarkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada acara Memoar Pilkada DKI 2017.

Ya, pada acara yang disiarkan chanel youtube Mardani Ali Sera tersebut, Anies seolah ingin melepas segala kesabarannya dan menumpahkan segala unek-uneknya, setelah memimpin Kota Jakarta selama dua tahun lebih.

Tidak tanggung, ungkapan Anies ini justru kesannya malah langsung menantang pihak-pihak, yang selama ini kerap bersebrangan dengan segala kebijakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dimaksud.

Dalam hal ini, dengan tegas Anies Baswedan meminta terhadap siapa saja yang menganggap kebijakannya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta intoleran dan diskriminatif, untuk menunjukan bukti dan fakta-fakta yang konkrit.

Anies menyebut, bahwa selama ini pihak-pihak yang kontra dengan dirinya hanya mengandalkan imajinasi dan mengada-ada. Kenadati demikian, dia tidak lantas membalasnya dengan tindakan serupa.

Soalnya, menurut Anies, apapun yang dia sampaikan,  dipastikan tidak akan pernah bisa masuk atau diterima. Yang ada malah akan menjadi lawan kata dari apa yang disampaikan oleh kelompok yang kontra terhadap dirinya.

Terlepas dari alasan Anies tersebut di atas, saya rasa permintaan Anies terhadap pihak-pihak yang kontra untuk segera memberikan bukti-bukti yang menyudutkannya sebagai kepala daerah yang intoleran dan diskriminatif tersebut, harus segera direspon dan dibuktikan.

Pasalnya, jika tidak, bukan tidak mungkin akan timbul anggapan, bahwa selama ini pihak yang kontra dengan segala kebijakan mantan Rektor Universitas Paramadhina, Jakarta tersebut hanyalah tuduhan kosong. Atau, kasarnya hanya sebatas nyinyir, sebagai perwujudan rasa iri dengki dari pihak-pihak yang tidak suka terhadapnya.

Pertanyaannya, adakah pihak-pihak yang berani membuktikan tantangan Anies? Kita lihat saja perkembangan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun