Mohon tunggu...
Samhudi Bhai
Samhudi Bhai Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah -Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kaum Anshor Merindukan Rasulullah SAW

5 November 2020   09:43 Diperbarui: 5 November 2020   10:53 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak pelajaran yang dapat dijadikan sebagai hikmah dari perayaan maulid nabi Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Khususnya pada masa pandemi di mana umat islam Indonesia sedang merayakannya.

Maulid nabi 2020 dalam situasi dan kondisi masa pandemi seperti saat sekarang ini, justru telah ada sejak jaman Rasulullah saw. Yaitu wabah thoun.

Ketika Rasulullah Saw hijrah dari Mekkah menuju Madinah. Peritiwa hijrah inilah yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan yang baik atau contoh bagi ummat Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

Sebagai manusia yang berlumuran dosa jauh dari kata sempurna sudah pasti mendambakan syafaat darinya. Peristiwa sejarah maulid Nabi Muhammad Rasulullah Saw inlah kita dapat memperbaikinya. Aamiin..

Ketika Kaum Anshor Merindukan Rasulullah Saw yang telah lama ditunggunya mereka menyambut kedatangan Rasulullah saw dengan bangga, dengan suka cita, dengan riang gembira dari luapan hatinya.

Sambil di iringi dengan tabuhan-tabuhan rebana dan puji-pujian yang kita kenal sekarang dengan Qosidah Thola'al badru alaina. Harapan mereka kaum anshor hanya satu yakni mendapat syafaat Rasulullah Muhammad saw.

Mereka kaum anshor tidak lagi bersedih tidak lagi murung dan tidak lagi resah. Kedatangan Rasulullah Saw benar-benar menjadi obat para kaum anshor. Mereka benar-benar telah hijrah dari bersama ajaran Rasulullah saw. Sehingga hati penuh cahaya dari hidayah Allah swt.

Begitu pula dengan kita semampu kita sekuat kita untuk semaksimal mungkin menuju hijrah tersebut. Dari gelapnya hati menuju cahaya Illahi, dari keburukan menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju keimanan. Dan lain sebagainya.

Wabah virus pandemi covid-19 telah memporak porandakan warga dibelahan dunia, virus ini dinyatakan menjadi wabah global seluruh negara, termasuk di Indonesia yang mayoritas umat muslim.

Banyak fatwa dari para alim para ulama para ahli agama yang diambil dari hadits shahih. Semua smata-mata demi umat demi membimbing umat agar tidak keluar dari syareat agama. 

Diantara hadist Rasulullah saw bersaba: 

".. thaun (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah swt untuk menguji para hamba-hambaNya dari kalangan manusia. Maka apa bila kamu mendengar penyakit itu berjangkit disuatu negeri jangankah kamu masuk ke negeri itu. Dan apa bila wabah itu berjangkit dinegeri kamu berada, jangan pula kamu lari dari padanya. (Hr bukhari dan muslim dari usamah bin zahid).

Ada pula hadist shahih yang lain menyangkut pandemi covid-19  diantara nya Rasulullah saw bersabda:

"..janganlah yang sakit di campur adukan dengan yang sehat.." (hr bukhari)

Dalam kalimat "Pada zaman Rasulullah saw dahulu thaun adalah azab" bentuk kalimat ini bukan azab yang sebenarnya, akan tetapi lebih tepatnya ke ujian atau cobaan yang Allah swt berikan pada orang yang Allah kehendaki.

Sudah tahu kena penyakit corona eh malah ada yang bilang terkena azab Allah swt katanya. Gak boleh seperti itu ya? Doakan saja yang terbaik tidak boleh menghujat atau membuly.

Penyakit itu merupakan ujian Allah swt secara langsung. Maka tidak ada seorang pun yang bisa menghindari dari wabah ini. Jika Allah telah menetapkan ujian tersebut. Wabah tidak akan menimpa bagi orang yang telah Allah swt lindungi.

Justeru dengan adanya wabah covid-19, kita sebagai orang yang beriman, harus meyakini bahwa wabah tersebut adalah rahmat Allah swt. Tak ada suatu wabah yang datang kedunia ini kecuali atas ijin Allah swt yang menggerakannya.

1). Rasulullah Saw Menganjurkan Tidak Keluar Rumah

Pada kalimat ".. kemudian ia menahan diri dirumah, ini merupakan suatu sunnah Rasulullah saw seperti saat sekarang ini. 

Kita lihat bahwa ada slogan "stay at home" ini juga diajarkan oleh rasulullah, agar bertujuan tidak menular kemana-mana dan manfaatnya adalah memutus rantai penyebaran corona atau ckbid-19 tersebut. Hal ini jika orang-orang diluar sana tidak dibatasi maka yang terjadi adalah merebaknya virus corona.

Maka stay at home merupakan pembatas yang berskala kecil. Mislnya dalam lingkungan keluarga, tapi justru langmah ini efektif terbukti mengurangi atau meminimalisir penyebaran tersebut.

Pemerintah juga sudah memberlakukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Maka dengan adanya kebijakan ini seluruh aktifitas pekerja dipindahkan kerumah masing-masing (WFH).

Guru, murid, pekerja, karyawan, serta lainnya dipindah kerumah saja. Bahkan ibadah pun tetap dirumah. Ini lebih aman dalam mengantisipasi wabah yang kian merebak. 

Tempat ibadah yang terkena zona merah seperti masjid juga dibatasi. Seperti sholat jumat yang bisa diganti dengan sholat dhuhur semuanya dikerjakan dirumah masing-masing.

2). Sabar Menghadapi Pandemi

Rasulullah mengajarkan banyak hal tentang sabar termasuk untuk berdiam dirumah untuk tidak keluar rumah. Jika pun harus keluar hanya yang urgent saja dan tetap patuhi protokol kesehatan.

Semua harus mengimani bahwa segala yang terjadi merupakan taqdir Allah swt. Tidak boleh mengelu dan panik. Justru dengan panik akan menurunkan daya tahan tubuh imunitas kita.

Yakin dan percaya akan dawuh para kyai bahwa bertahan dirumah saat wabah adalah salah satu jihad kita. Jikapun harus meninggal maka seseorang tersebut dalam keadaan khusul khotimah atau mati syahid.

Sabar ini tidak diartikan sebagai pasrah atau diam saja. Bukan seperti itu. Namun sabar dengan ikhtiar atau usaha, baik lahir maupu bathin. Usaha dengan bertaqwa kepada Allah swt.

Intinya adalah agar selalu patuhi protokol kesehatan dari mulai mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

Semoga pandemi segera berlalu dan kita dapat beraktifitas dengan normal kembali semoga pula dengan maulid nabi 2020 ini dapat dijadikan hikmah oleh kita semua. 

Allahumma sholi ala sayyidina wa maulana Muhammad..

Samhudi Bhai

Kompasianer Brebes Community (KBC)-68 Jawa Tengah-Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun