Hari Rabu, 13 Juni 2018, setelah berkemas dan rapih bersiap untuk buka bersama dengan sang pacar. Menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, tiba di salah satu rumah makan khas sunda "suasana rumah kakek" di Kota yang terkenal sebagai Kota Hujan.
Duduk pada meja nomor 19, kami memesan makanan untuk berbuka puasa. Sambil mengisi waktu, kami berdua asyik ngobrol sana-sini. Beragam hal kami obrolkan hingga akhirnya tak terasa waktu berbuka puasa tiba. Kami langsung menyantap makanan yang sudah tersedia dimeja. Selesai berbuka puasa, kami tunaikan kewajiban sebagai seorang muslim yang taat "sholat magrib".
Setelah selesai menunaikan kewajiban sebagai hamba yang taat. Saya mohon izin kepada sang pacar, untuk sebentar menghisap sebatang rokok, semacam suatu ritual sebulan terakhir sehabis berbuka puasa dan sholat.
Menikmati hisapan demi hisapan sambil tetap mantengin media sosial. Rasanya kurang lengkap, menikmati batang rokok tanpa bermedia sosial, walaupun sekadar mantengin saja.
Habis sebatang, kembali saya duduk disebelah sang pacara. Kamipun asyik berbincang kembali. Ditengah-tengah perbincangan, tiba-tiba sang pacara bertanya. "Rokok kamu apaan yang ?," ujar Bu Haji (Sebutan untuk sang pacar) sambil melirik ke saku kemeja yang berisi rokok.
Dengan sambil mencicipi es buah yang masih tersedia dimeja, saya menjawab, "Rokok Dunhill Mild Ultra yang". Sang pacar memang pengamat ulung, sebab ia tahu bahwa rokok yang ada disaku kemeja bukan rokok biasa yang saya hisap.
"kok ganti rokoknya, biasanya bukan rokok itu deh" Ucap sang pacar menegaskan. "tapi mending yang ini sih (Dunhill Mild Ultra) dibanding yang biasa, bau asapnya gak nempel di baju kamu," Sambung sang pacar.
Mendengar hal itu, spontan saya menjelaskan mengenai Dunhill Mild Ultra kepada sang pacar, bahwa Dunhill Mild Ultra produk rokok pertama yang Reduced Smell Technology. Sehingga bau asap yang ditimbulkan tidak akan meninggalkan bau yang menempel di baju.