Ternyata ada ledakan besar di debat 2 pilpres kemarin (17/02).
Bom diledakkan pada momen yang sangat tepat. Ketika Prabowo menolak ide Jokowi tentang distribusi lahan rakyat. Jokowi balik mengungkapkan kepemilikan lahan Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh. Jadilah semua orang tau. Dan ini seperti menjatuhkan Prabowo ke kanvas.
Dan sialnya, ledakan dahsyat bukan hanya itu saja, ada bom bunuh diri yang diciptakan Prabowo. Akibat gagal pahamnya mengenai start up unicorn.
Ironis. Padahal sebelumnya CEO salah satu start up unicorn Indonesia mendukung presiden baru. Eh ternyata yang didukung tidak paham unicorn.
Pasca debat, ramai-ramai BPN mencoba menata kembali puing-puing yang berserakan. Klarifikasi sana-sini hingga membuat tuduhan baru. Mencoba merestart kembali Prabowo.
Sekali lagi, Prabowo berusaha menarasikan UUD 45 pasal 33. Tanpa ada detil dan implementasi yang jelas. Jika diperhatikan, Prabowo punya arah politik yang berbeda dari petahana, semua kekayaan, harta dan aset yang berada di Indonesia harus dikuasai oleh negara. Semua kegiatan ekonomi dan bisnis diatur oleh negara.
Kok ini idenya sama ya sama partai yang berhaluan kiri?
Tetapi dibalik narasi tersebut ternyata Prabowo adalah bagian dari 1% orang yang menguasai lahan negara.
Sampai di sini harusnya bagi yang tidak partisan paham, politik seperti apa yang diperjuangkan BPN.
Lalu, kira-kira ledakan apa lagi ya yang bakal terjadi?
Erick Thohir ketua TKN pernah menyebutkan akan ada kejutan untuk kegiatan kampanye di 2019 ini. Namun Erick tidak memberi sedikitpun 'bocoran' kejutan yang dimaksud.