Di era komputer dan internet sekarang ini, informasi teknologi sangat penting bagi dunia pendidikan. Semua lembaga pendidikan, termasuk sekolah, madrasah, dan universitas, membutuhkan sistem yang dapat mengelola banyak data secara efisien, cepat, dan akurat. Menurut Handayaningrat (2019), sistem informasi manajemen pendidikan, juga dikenal sebagai SIM Pendidikan, berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan evaluasi kebijakan pendidikan.
Sistem ini tidak hanya kumpulan perangkat komputer, itu juga mencakup berbagai komponen yang saling terhubung untuk menghasilkan data yang bermanfaat. Sekolah dapat mempercepat layanan akademik, meningkatkan efisiensi administrasi, dan menjadikan sumber daya sekolah lebih transparan dengan SIM (Sutabri, 2012). Selain itu, sistem informasi membantu manajer pendidikan dalam membuat keputusan yang berbasis data, atau keputusan yang didorong oleh data, sehingga kebijakan yang dibuat lebih efektif (Turban et al., 2018).
Sesuai dengan prinsip akuntabilitas publik, SIM juga memiliki nilai strategi dalam pendidikan Islam karena dapat menjadi sarana untuk mewujudkan pengelolaan pendidikan yang amanah, transparan, dan efektif (Mulyono, 2018). Oleh karena itu, agar implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dapat berjalan dengan baik di institusi pendidikan, penting bagi kita untuk memahami komponen utamanya.
1. Perangkat Keras (Hardware)
Menurut Jogiyanto (2017), perangkat keras adalah bagian fisik dari sistem informasi yang berfungsi sebagai alat utama pengolahan data. Komputer, server, printer, scanner, dan perangkat input-output lainnya termasuk dalam kategori ini. Perangkat keras digunakan di institusi pendidikan untuk melacak nilai, absensi, nilai, dan laporan keuangan sekolah. Sistem informasi tidak dapat bekerja dengan baik tanpa perangkat keras yang memadai.
Perangkat keras menjadi lebih efisien dan lebih murah berkat kemajuan teknologi. Untuk penyimpanan data yang lebih aman dan mudah diakses oleh berbagai pihak, sekolah-sekolah kini sering menggunakan server lokal maupun cloud (Laudon & Laudon, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa perangkat keras adalah dasar dari seluruh sistem informasi pendidikan dan bukan sekadar alat bantu teknis.
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan komponen sistem yang bertanggung jawab untuk mengatur proses dan memberi pengguna instruksi. Aplikasi untuk SIM pendidikan dapat mencakup sistem e-learning, aplikasi administrasi sekolah, atau program pengelolaan data akademik (Sutarman, 2012). Misalnya, penggunaan aplikasi seperti EMIS atau Dapodik, yang membantu pemerintah dan lembaga pendidikan mencatat secara terintegrasi semua aspek pendidikan.
Perangkat lunak berhasil digunakan karena sesuai dengan kebutuhan sekolah dan mudah digunakan (Kadir, 2014). Software yang baik dapat mempercepat pekerjaan, mengurangi kesalahan manusia, dan memberikan laporan kepada pimpinan sekolah secara real-time.
3. Sumber Daya Manusia (Brainware)