Mohon tunggu...
Salvia
Salvia Mohon Tunggu... Pelajar

Teruslah belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Respons terhadap Artikel "Ramadhan, Self-Growth untuk Menjadi Bangsawan Hati" oleh Karnita

14 Maret 2025   09:46 Diperbarui: 14 Maret 2025   09:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengantar

Artikel "Ramadhan, Self-Growth untuk Menjadi Bangsawan Hati" oleh Karnita. Berikut ini adalah respons saya terhadap artikel tersebut.

Oleh Salvia

Ringkasan artikel

Artikel tersebut menjelaskan bahwa hubungan manusia tidak selamanya mulus, seringkali kita terjalin konflik dengan orang-orang disekitar kita. Hal tersebut sering kali menumbuhkan dendam yang dapat menimbulkan penyakit psikis dan fisik. Kondisi tersebut menyuruh kita untuk bangsawan hati---mudah memaafkan. Dengan memaafkan, tanpa sadar telah membebaskan jiwa kita dari beban yang tidak diperlukan sehingga dengan mudahnya untuk tumbuh.

Tanggapan

Saya setuju dengan pendapat penulis bahwa kita tidak boleh menyimpan rasa dendam terhadap seseorang. Sifat dendam hanya memberikan beban berat yang membuat kita sulit untuk tumbuh dan berkembang. Perlu disadari, manusia sebagai makhluk sosial, tidak lepas dari interaksi sosial baik itu positif maupun negatif. Namun, kebanyakan dari kita lebih memilih untuk menanggapi interaksi negatif tersebut dengan penuh emosi sehingga sulit untuk memaafkan. 

Memaafkan kesalahan orang lain bukan hanya sifat yang dapat menghindari dari hal negatif, tetapi juga perintah dari Allah SWT. Dalam Al-Qur'an Allah SWT memerintahkan:

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". (QS. Al-Araf: 199)

Ayat ini mengandung beberapa pesan, yaitu: jadilah manusia yang memiliki sifat pemaaf dan berlapang dada, mengajak orang lain berbuat kebaikan, dan jangan memperdulikan orang-orang bodoh yang hanya membuat kita kehilangan waktu dan energi. 

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun