Mohon tunggu...
salshabilla januarika sunarto
salshabilla januarika sunarto Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 12 Adakan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah di Desa Karangsari

26 Agustus 2025   15:10 Diperbarui: 26 Agustus 2025   15:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilin Aromaterapi hasil pelatihan

Karangsari, 09 Agustus 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 12 melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah bagi ibu-ibu PKK Desa Karangsari. Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Karangsari ini disambut dengan penuh antusias oleh para peserta, yang berjumlah puluhan orang dari berbagai dusun di wilayah setempat.

Program pelatihan ini dilatarbelakangi oleh persoalan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah. Selama ini, minyak jelantah kerap dianggap tidak memiliki nilai guna dan sering kali dibuang sembarangan ke lingkungan. Padahal, pembuangan minyak bekas dapat menimbulkan pencemaran tanah maupun air. Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNNES Giat 12 berinisiatif untuk mengenalkan inovasi pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk ramah lingkungan, yaitu lilin aromaterapi.

Moderator pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari mahasiswa UNNES GIAT 12, Salsabila Khairunnisa, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Demo Pembuatan Lilin
Demo Pembuatan Lilin

"Melalui pelatihan ini, kami berharap ibu-ibu PKK dapat memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah memiliki nilai jual yang cukup baik, sehingga bisa menjadi peluang usaha rumahan yang mendukung perekonomian keluarga," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa memberikan materi pengenalan tentang bahaya limbah minyak jelantah sekaligus manfaatnya apabila diolah kembali. Selanjutnya, para peserta diajak langsung mempraktekkan pembuatan lilin, mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan tambahan seperti stearin dan essential oil, hingga teknik menuangkan ke dalam cetakan dengan berbagai bentuk menarik.

Ibu-ibu PKK terlihat antusias mengikuti setiap tahapan. Banyak di antara mereka yang aktif bertanya mengenai cara memilih aroma yang tepat, teknik pewarnaan, hingga strategi pemasaran sederhana apabila produk tersebut nantinya dijual.  

Ibu-Ibu PKK menuangkan lilin hasil pembuatan
Ibu-Ibu PKK menuangkan lilin hasil pembuatan

Selain keterampilan teknis, mahasiswa KKN juga memberikan gambaran mengenai peluang pasar lilin aromaterapi. Produk tersebut banyak diminati karena tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga memberikan efek relaksasi melalui aroma yang dihasilkan. Dengan biaya produksi yang relatif terjangkau, lilin aromaterapi bisa dijadikan produk kreatif yang berpotensi dikembangkan menjadi usaha mikro di Desa Karangsari.

Dengan berakhirnya kegiatan pelatihan, mahasiswa KKN UNNES Giat 12 berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Karangsari selama masa pengabdian. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal terciptanya kesadaran lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan limbah rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun