Mohon tunggu...
Salsa Dewi M
Salsa Dewi M Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo salam kenal aku salsa dewi mutiara, saat ini adalah mahasiswa semester terakhir di universitas teknologi digital. Info lebih lanjut mari kita berteman. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Pada Rumah Sakit Umum Daerah Cililin

5 Mei 2024   18:14 Diperbarui: 5 Mei 2024   18:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua penelitian yang di kaji (Santi Deliani Rahmawati 2022) dengan judul "Pengeloaan Limbah Medis Padat Pada Beberapa Praktik Mandiri Bidan Di Kabupaten Sukabumi Dan Kota Depok" Penelitian menggunakan desain studi kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan dan wawancara terhadap 12 praktik mandiri bidan (PMB) di Kabupaten Sukabumi dan Kota Depok yang ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu (purposive sampling).

Hasil penelitian menunjukkan praktik mandiri bidan belum mempraktikan pengelolaan limbah medis padat sesuai dengan Peraturan berdasarkan Kepmenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004. Ditemukan limbah medis padat (kassa, sarung tangan, selang infus) pada tempat sampah non-medis, selang oksigen bekas pakai tetap terpasang pada tabung oksigen melebihi waktu 48 jam tanpa dilakukan proses desinfeksi tingkat tinggi atau di buang ke dalam tempat sampah medis, belum tersedia alat pencacah untuk mengurangi volume limbah  medis padat, tidak memiliki kontainer atau gudang khusus tempat penyimpanan limbah medis  padat sementara sebelum diangkut ke TPS, limbah medis padat diangkut atau diantar ke lokasi pengelolaan limbah medis padat rata-rata setiap 3 -- 4 minggu sekali, dan proses pemusnahan limbah medis padat melalui proses insinerasi bekerjasama dengan puskesmas atau institusi pengelola limbah medis padat.

Pengelolaan limbah medis padat yang tidak sesuai standar meningkatkan risiko keterpaparan infeksi terkait pelayanan kesehatan terhadap petugas kesehatan, membahayakan kesehatan masyarakat dan mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Perlu upaya penguatan keterampilan melalui pelatihan khusus pengelolaan limbah medis padat, meningkatkan pengawasan terhadap praktik pengelolaan limbah medis padat pada tingkat PMB, dan pemerintah daerah mempertimbangkan untuk membuat kebijakan yang mengatur tentang sistem pengelolaan limbah medis padat pelayanan kesehatan praktik swasta serta menyediakan depo pengumpul dan incinerator pengolahan berbasis wilayah agar tidak terjadi penumpukan limbah medis padat

Ketiga penelitian yang di kaji (Rizal Smith, Lalu Sulaiman 2023) dengan judul "Analisis Kondisi Pengelolaan Limbah Medis Padat di Fasilitas Layanan Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Bima" Penelitian ini menggunakan metode diskriptif observasional yaitu pengambilan data menggunakan kuisioner melalui google form di 19 Puskesmas.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variable pemilahan (49,99%), Pewadahan (31,5%), Pengumpulan (36,84%), Penyimpanan (28,07%) dan alat perlindungan diri (32,63 %). Semua Puskesmas di Kabupaten Bima pengelolaan limbah medis belum memenuhi standar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan. Pengelolaan limbah medis padat Puskesmas di Kabupaten Bima perlu dilakukan advokasi kepada Pemerintah Daerah agar masuk dalam perencanaan sehingga dapat di alokasikan anggaran agar dapat dilakukan peningkatan kapasitas petugas pengelola limbah medis padat dan dapat disediakan sarana prasarana.

Keempat penelitian yang dikaji Linda Fitrianingsih 2023 dengan judul "Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Menurut Permenkes No. 7 Tahun 2019 Di Rumah Sakit Tahun 2022" Metode penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.


Hasil penelitian ini dalam pengelolaan limbah terdapat Sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kebijakan sangat berpengaruh terhadap proses pengelolaan limbah medis padat. Masih ditemukan sarana dan prasarana yang belum sesuai dengan PERMENKES No. 7 Tahun 2019 karena untuk trolly sendiri belum di lengkapi dengan simbol dan tidak dibedakan warnanya untuk trolly limbah medis dan limbah non medis masih sama. Proses pengelolaan limbah medis berupa tahap pemilahan yang sudah sesuai, tahap pewadahan sudah sesuai, tahap pengangkutan belum sesuai karna masih ditemukan limbah yang tercecer pada saat pengangkutan karena limbah melebihi dari plastik kemasan limbah, penyimpanan belum sesuai karena tidak terdapat suhu ruang dalam penyimpanan, pengelolaan oleh pihak ketiga sudah sesuai. Kesimpulan dalam sarana dan prasarana, proses pengangkutan, penyimpanan belum sesuai dengan PERMENKES No. 7 Tahun 2019. Saran meningkatkan pelatihan lebih spesifik ke pengelolaan limbah agar petugas dapat mengetahui proses pengelolaan limbah dengan baik dan benar sesuai SPO yang telah dibuat.

1.4 Kerangka Pemikiran

Proses memilih pengetahuan teoritis yang relevan dengan subjek penelitian dan menuangkannya ke dalam bagan dengan ide-ide mendasar yang menjelaskan variabel sistematis dan korelasinya dikenal sebagai kerangka berpikir.  (Firdaus dan fakhry zamzam 2018)

Gambar di olah sendiri
Gambar di olah sendiri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun