Mohon tunggu...
Salsa Billa
Salsa Billa Mohon Tunggu... Mahasiswa - HAI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

______ hai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Move On Era Kelam Pendidikan Perempuan

9 Oktober 2022   20:20 Diperbarui: 10 Oktober 2022   10:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jawapos.com/opini/09/04/2021/perempuan-berpendidikan-perlukah

Sebelum Era Kartini Perempuan di Indonesia selalu dipandang rendah sehingga perempuan kesulitan untuk melakukan mobilitas. Dari segi pendidikan, perempuan tidak mendapatkan kesempatan yang sama seperti laki-laki, tidak semua perempuan boleh merasakan pendidikan, hanya perempuan bangsawan yang berhak memperoleh pendidikan. Hal ini menjadi salah satu alasan bagi kartini untuk memperjuangkan hak wanita agar mendapatkan kesempatan yang merata.

Seperti yang kita tahu bahwa Kartini adalah sosok pahlawan perempuan di Indonesia yang memperjuangkan emansipasi wanita, berkat beliau kini perempuan-perempuan di Indonesia bisa mendapatkan hak yang sama dengan hak yang didapatkan oleh laki-laki. Kini Perempuan di Indonesia bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan dapat melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh kaum laki-laki seperti bersekolah dan bekerja dengan kududukan tinggi.

Selain memperjuangkan emansipasi wanita kartini juga mendorong perempuan-perempuan di Indonesia untuk berani melawan stereotip yang melekat pada perempuan, berani berekpresi dalam mengutarakan pendapat, mewujudkan mimpi dan ide kreatif dengan menyalurkan bakat dan tindakan lainnya. 

Di era modern ini juga kita memiliki kartini modern seperti Maudy Ayunda, Najwa Shihab, Cinta Laura dan lain sebagainya. Dimana mereka adalah public figure yang menyuarakan isu perempuan dan kesetaraan gender. Di masa modern ini faktanya masih banyak stereotip yang dilekatkan pada perempuan walaupun perempuan sudah mendapatkan beberapa hal yang didapatkan laki-laki, perempuan di Indonesia masih belum merdeka seutuhnya.

Salah satu contoh masalah yang masih sering dihadapi oleh wanita adalah tentang taraf pendidikan yang diraih, masih banyak orang yang mempermasalahkan tentang tingkat pendidikan yang didapatkan oleh perempuan. Masih banyak orang yang beranggapan bahwa wanita tidak perlu meraih pendidikan hingga ke taraf yang tinggi karena mereka beranggapan wanita memiliki tanggung jawab untuk menjadi ibu rumah tangga dan mengurus keluarga.

Padahal, wanita memiliki keunggulan dalam menjalankan aktivitasnya, dimana wanita melakukan multitasking. Perempuan bisa melakukan banyak hal dan peran, kami bisa menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir. Seperti yang dikatakan oleh najwa shihab ketika ia diberi pertanyaan untuk memilih menjadi seorang ibu rumah tangga atau presenter, ia menjawab "Kenapa sih perempuan harus disuruh memilih, bukankah kita bisa mendapatkan keduanya. Pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan posisi perempuan seolah-olah tak berdaya padahal setiap perempuan itu multiperan, saya bisa menjadi Ibu, bisa menjadi Istri, menjadi tetangga, menjadi jurnalis". Hal ini ia katakana ketika berada di acara televisi OVJ di trans 7.

Mengapa Perempuan harus berpendidikan tinggi?
Mengutip dari buku "The Alpha Girl Guide" karya Henry Manampiring yang mengatakan bahwa "Ilmu tidak akan selingkuh atau minta putus, ilmu tidak akan minta kawin lagi atau minta cerai, ilmu akan selalu ikut kamu". Dengan ilmu yang kita miliki kita tidak akan ketakutan untuk kehilangan apapun karena dengan ilmu pula kita dapat mengatasi apapun yang kita alami karena kita tahu apa yang harus kita lakukan.

Di zaman yang serba canggih ini, masih banyak yang berfikir dan memiliki persepsi bahwa perempuan tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi lantaran ujung-ujungnya akan berakhir di dapur. Direktur Public Affairs, Communications & Sustainability sekaligus Plt Direktur People & Culture Coca-Cola Europacific Partners ( CCEP) Indonesia Lucia Karina mengatakan, salah besar jika masih ada masyarakat yang memiliki mindset perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi. Menurut dia perempuan perlu berpendidikan tinggi, bukan seakan-akan ingin menaik-rendahkan derajat antara kaum perempuan dengan laki-laki. "Namun lebih dari itu ketika perempuan berpendidikan tinggi, akan berfungsi dalam mendidik anak-anaknya dan menjadi penyeimbang bagi suaminya untuk berdiskusi," ujar Lucia dalam wawancara ekslusif bersama Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Wanita akan menjadi ibu yang merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya, wanita yang cerdas akan mampu melahirkan generasi dan membangun landasan yang kuat bagi anaknya, mereka mampu memberikan pemahaman terbaik kepada anaknya, menyaring informasi sebelum mengajarkan pada anaknya sehingga informasi yang diberikan lebih informative dan berkualitas.

Dari segi pandang agama Islam pendidikan adalah suatu kewajiban bagi setiap umat muslim tanpa memandang gender. Mohammad Hatta pernah menyatakan betapa pentingnya pendidikan bagi perempuan "Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Namun, ketika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun