Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Diponegoro baru-baru ini sukses melaksanakan program kerja yang bertajuk “Optimalisasi UMKM Batik di Kelurahan Kauman.” Program ini diadakan untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) batik yang ada di wilayah Kelurahan Kauman, dengan tujuan utama meningkatkan kualitas dan daya saing produk batik lokal. Kegiatan ini berlangsung selama dua jam, melibatkan para pengrajin batik serta komunitas UMKM setempat.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, mahasiswa KKN memberikan berbagai macam pelatihan dan pendampingan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman para pelaku UMKM batik. Materi pelatihan yang diberikan meliputi topik-topik penting seperti kesehatan dan keselamatan kerja dalam industri batik, strategi pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar, hingga pengenalan teknologi dalam proses produksi. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pembuatan prototype alat pendeteksi suhu lilin, yang bertujuan untuk membantu pengrajin dalam mengontrol suhu lilin yang digunakan dalam proses membatik, demi menghasilkan kualitas batik yang lebih baik.
Pembuatan flower wall ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada kain perca batik yang sering kali terabaikan. Dengan menjadikannya elemen dekorasi yang menarik, mahasiswa KKN tidak hanya mengajarkan cara memanfaatkan bahan yang ada, tetapi juga menciptakan peluang pemasaran baru bagi batik lokal.
Tidak hanya terbatas pada pengajaran keterampilan teknis, program kerja ini juga melibatkan Serikat Dagang Kauman (SDK) yang berperan penting dalam memperkenalkan para pelaku UMKM kepada akses bahan baku berkualitas dan peluang pemasaran yang lebih baik. Kolaborasi dengan SDK ini bertujuan untuk membantu UMKM batik agar dapat memperoleh bahan baku yang lebih terjangkau dan berkualitas, serta memanfaatkan berbagai kanal pemasaran yang lebih luas, baik secara offline maupun online.
Program ini juga berintegrasi dengan kegiatan rutin Kampung Batik Kauman, yang diadakan di Pasar Keleman. Kegiatan rutin ini melibatkan tidak hanya pengrajin batik, tetapi juga para pelaku UMKM di sektor lain, seperti kuliner, yang turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan diskusi mengenai materi-materi yang diberikan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan batik, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar pelaku UMKM di Kelurahan Kauman, yang saling mendukung untuk mengembangkan produk-produk lokal.
Kesuksesan program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi UMKM batik di Kelurahan Kauman, baik dalam hal peningkatan kualitas produk, pemahaman pemasaran digital, maupun dalam hal pembukaan akses pasar yang lebih luas. Lebih jauh lagi, diharapkan agar Kelurahan Kauman bisa semakin dikenal sebagai sentra batik yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi UMKM mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI