Mohon tunggu...
Salsabila Putri Avrillia
Salsabila Putri Avrillia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menggambar, Menyanyi, Melukis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hidup Damai dalam Perbedaan: Urgensi Pluralisme Agama di Ind

25 September 2025   00:00 Diperbarui: 24 September 2025   23:41 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, pluralisme agama bukanlah konsep asing, melainkan bagian dari jati diri bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Contoh Praktik Pluralisme di Indonesia 

Pluralisme agama bukan hanya teori, tetapi nyata terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Beberapa contoh antara lain:

  1. Perayaan Hari Besar Lintas Agama – Di banyak daerah, perayaan Idul Fitri, Natal, Nyepi, atau Waisak dilakukan dengan semangat saling menghormati. Misalnya, saat umat Islam merayakan Idul Fitri, umat Kristen ikut membantu menjaga keamanan; sebaliknya, saat Natal, banyak pemuda Muslim ikut terlibat dalam kegiatan sosial.

  2. Kerukunan di Bali dan Yogyakarta – Di Bali, umat Hindu, Islam, Kristen, dan Buddha hidup berdampingan harmonis. Di Yogyakarta, banyak kampung dengan penduduk beragama berbeda tetapi saling menjaga dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Dialog Antaragama – Berbagai lembaga, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat, sering mengadakan forum lintas agama untuk membangun kesepahaman dan mengatasi isu sosial bersama.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa pluralisme bukan hal asing, melainkan bagian nyata dari kehidupan bangsa.

Solusi dan Peran Generasi Muda 

Untuk mengatasi tantangan, dibutuhkan upaya bersama:

  1. Peran Pemerintah – membuat kebijakan yang adil dan melindungi kebebasan beragama.

  2. Peran Tokoh Agama – menjadi teladan dengan mengajarkan perdamaian, bukan kebencian.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun