Ketimpangan ini menyadarkan kita bahwa kemajuan tidak bisa hanya diukur dari jumlah perangkat atau kecepatan internet, tetapi dari sejauh mana negara memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk diuji dan dinilai secara adil. Kemajuan sejati seharusnya tidak meninggalkan siapa pun di belakang dan tidak membiarkan guru dan murid di pelosok berjuang sendirian di bawah langit terbuka, sementara yang lain menikmati ruang kelas digital yang nyaman. Di sinilah kehadiran negara diuji, bukan hanya melalui kebijakan, tetapi melalui keberpihakan nyata pada mereka yang paling membutuhkan dukungan.
Bagi sekolah-sekolah di pelosok negeri, termasuk beberapa sekolah di Kabupaten Rote Ndao, keterbatasan jaringan internet menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi dengan keteguhan hati. Karena ketiadaan sinyal di lingkungan sekolah, para guru dan peserta didik terpaksa berjalan jauh menuju lokasi tertentu, kadang ke puncak bukit, kadang ke tepi pantai demi bisa mengikuti ujian ANBK.
Di balik perjuangan itu tersimpan pesan inspiratif yang patut dicermati: bahwa semangat belajar tidak pernah padam meski fasilitas terbatas, bahwa pendidikan sejati lahir dari keuletan, bukan kemudahan. Guru dan murid di daerah seperti ini telah memberi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa di balik keterbatasan selalu ada kekuatan, dan di balik perjuangan yang sunyi tersimpan tekad besar untuk mengubah masa depan dengan cara mereka sendiri.
Sebab bagi anak negeri, sinyal hanyalah alat, tetapi harapan adalah kekuatan yang sesungguhnya. Selamat berjuang para guru dan anak-anak bangsa dalam mengikuti ujian ANBK, meskipun harus penuh perjuangan untuk mendapatkan jaringan sinyal. Kiranya dari langit terbuka itu, tumbuh keyakinan bahwa masa depan pendidikan Indonesia akan semakin kuat, setegar mereka yang berjuang di bawahnya.
Harapan besar tertuju kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik pemerintah pusat maupun daerah, agar dapat memperhatikan kondisi nyata sekolah-sekolah di pelosok yang masih tertinggal secara infrastruktur digital. Dukungan nyata dibutuhkan melalui tindakan konkret seperti penyediaan jaringan internet yang merata, bantuan perangkat teknologi. Semoga melalui perhatian dan kolaborasi semua pihak, anak-anak bangsa di setiap sudut negeri dapat menikmati hak pendidikan yang setara, tidak lagi terhalang oleh lemahnya sinyal, melainkan dikuatkan oleh sinyal harapan yang benar-benar hadir untuk mereka.(*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI