Mohon tunggu...
Salmon Gilbert Tampubolon
Salmon Gilbert Tampubolon Mohon Tunggu... -

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PDB boleh Tinggi tapi Website Jangan Ndeso

20 Maret 2013   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kota bontang, terkenal dengan tingkat PDB per kapita yang paling tertinggi. Termasuk kabupaten terkaya di indonesia. PDB per kapita Kota Bontang tercatat sebesar Rp368,05 juta. Bontang yang terletak sekitar 120 kilometer dari Samarinda itu berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan, dan Selat Makassar di timur. Kaltim merupakan propinsi yang memberikan gaji atau upah tertinggi kedua secara nasional kepada karyawan atau buruh, yakni Rp2,15 juta per bulan. Berbicara tentang e-goverment, kota bontang adalah yang sangat kurang. Ambil salah satu contoh yaitu website resmi kota bontang, jika di bandingkan dengan website resmi pemerintahan kabupaten tegal sangat jauh lebih menarik di banding website kota bontang. Dalam menciptakan hal tersebut dalam website tersebut, bontang tidak dapat memberikan nilai yang menarik dari website tersebut. inovasi sudah dilakukan tetapi hal kecil dalam membuat website yang sebagai perkenalan pertama bagi pengunjung untuk mengetahui bontang itu apa, bontang itu ada apa, bontang itu bagaimana jauh dari kata menarik. Website kabupaten tegal memberikan berbagai info segnifikan mulai dari info tentang tegal, agama, kesejahteraan sosial, pemerintahan, bahkan sampai sajian berita terkini ada di website kabupaten tegal. Mengapa dengan bontang ? apa sibuk dengan "hal lain" ? atau katrok bagaimana membuat nilai yang menarik dalam perkenalan kota bontang itu sendiri ?

Ini lah ketidakpekaan suatu kota, kelebihan dan kekurangan selalu di jadikan alasan dalam kritik yang sebenarnya bisa jauh dari itu semua. Siapa yang mengerjakan website tersebut ? kenapa tidak upgrade agar dapat memberikan kesan baik terhadap masyarakat ? apakah suatu publikasi yang top tidak di panjatkan atau di terapkan dalam nilai jual suatu kota agar lebih terpandang ? kemana mereka yang bekerja untuk ini semua ? ubahlah lakukan perubahan dari hal yang kecil karena orang memadang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan ini, tekankan nilai jual yang terkenal dari suatu kota tersebut. rajinlah dalam mengupgrade suatu info tentang berita yang ada di dalam kota/kabupaten tersebut. hal yang menjadi menarik ialah ketertarikan akan membawa dapat yang baik terhadap suatu hal. Contoh kemajuan suatu kota di dukung dari suatu masyarakatnya. Timbul pertanyaan tentang yaitu apa sih tujuan website tersebut di buat ? tidak mungkin website tersebut di buat tanpa suatu tujuan. Jika di bandingkan atau melihat website kabupaten tegal, tujuan dalam memberitakan informasi tentang memperkenalkan kabupaten tegal yang PBD jauh di bawah kota bontang tetapi dapat memberitakan informasi tentang kabupaten tegal di bandingkan website bontang. Melihat website kota bontang halaman pertama menjelaskan sejarah kota jauh berbeda dengan website kabupaten tegal berandanya menampilkan sambutan dari bupati tegal dan menghadirkan pilihan berita pilihan dan berita lain tentang kehidupan kabupaten tegal. Menu utama yang di tampilkan kabupaten tegal jauh lebih banyak di bandingkan website bontang yang hanya menampilkan sebagian dari kabupaten tegal. Kesan menarik jauh lebih terpandang kabupaten tegal dari pada website bontang. Sesuatu akan menarik jika hal tersebut mempunyai daya tarik yang upgrade setiap waktu. Coba lihat latar belakang website kota bontang biru saja di bandingkan dengan website kabupaten tegal latar belakangnya memberikan nuansa blur masyarakat yang sedang bermain di wisata alam kabupaten tegal.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun