Kairo tak pernah menawarkan kenyamanan, tapi selalu memberi pelajaran. Di sini aku belajar bahwa kecerdasan tak cukup tanpa kesabaran, bahwa ilmu tak akan berbuah tanpa adab, dan bahwa pulang bukan sekadar kembali secara fisik—tapi kembali sebagai seseorang yang lebih matang.
Dalam keheningan malam Kairo, kutulis di buku harianku:
"Langkah kecilku dari Samarinda telah membawaku sejauh ini. Meski banyak yang tak tahu, aku tahu—Allah selalu tahu jalan juang hamba-Nya."
Perjuanganku belum usai, tapi kini aku tahu bahwa setiap luka, lelah, dan linangan air mata, adalah bagian dari tangga menuju cita.
Di Negeri Kinanah, aku bukan lagi sekadar anak bungsu dari keluarga sederhana. Aku adalah Salwa—seorang perempuan yang terus belajar menjadi cahaya, di mana pun takdir menempatkannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI