Mohon tunggu...
Salma Safina
Salma Safina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif Program Studi S1 Akuntansi Universitas Gunadarma. Sebagai mahasiswa Gen Z, saya aktif mengikuti perkembangan berita serta isu-isu terkini di berbagai bidang. Lewat Kompasiana, saya ingin berbagi sudut pandang segar dan analisis sederhana tentang topik-topik yang menarik, agar informasi tidak hanya sampai, tapi juga bisa dipahami dan dikritisi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Learning Management System (LMS): Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Kompetensi Generasi Z!

13 Juli 2025   19:41 Diperbarui: 13 Juli 2025   19:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Platform Pembelajaran Digital LMS Via EduBlink (Sumber Gambar Diambil oleh Penulis)

Learning Management System (LMS) adalah platform pembelajaran daring yang digunakan untuk merancang, melaksanakan, dan mengelola proses belajar secara digital. LMS memudahkan pengajar dalam menyusun materi, mengatur kelas, serta memantau perkembangan siswa secara real-time. 

Di sisi lain, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, berinteraksi dengan pengajar maupun sesama siswa, serta mengerjakan tugas atau ujian secara online. LMS menawarkan berbagai fitur seperti video, kuis, forum diskusi, serta evaluasi otomatis yang memberikan umpan balik langsung, sehingga meningkatkan efektivitas, fleksibilitas, dan keterlibatan dalam proses belajar.

Meskipun memiliki banyak keunggulan, implementasi LMS tidak lepas dari tantangan, seperti biaya lisensi, keterbatasan infrastruktur teknologi dan internet, serta kebutuhan pelatihan bagi pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi digital. Selain itu, keamanan data dan privasi pengguna juga menjadi perhatian penting. 

Di tengah kemajuan teknologi, tren pendidikan menunjukkan pergeseran ke arah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), analitik data, model blended learning, gamifikasi, serta pendekatan berbasis proyek dan masalah. Semua inovasi ini bertujuan menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan keterampilan abad ke-21, guna mendukung kesiapan generasi muda menghadapi tantangan global dan menuju Indonesia Emas 2045.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun