Mohon tunggu...
Salman Fariz
Salman Fariz Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis Lepas

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wanita di Kashmir Mengambil Peran Utama dalam Sektor Kedokteran Hewan

11 Agustus 2022   09:06 Diperbarui: 11 Agustus 2022   09:12 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang dokter hewan wanita sedang memeriksa seekor sapi. | Sumber: www.arizona.edu

Tugas utamanya adalah menjaga hewan dalam kondisi sehat.

"Tugas saya adalah berjalan di kandang setiap pagi. Jika saya melihat masalah, saya menangkap domba dan memperbaiki masalah tersebut sebaik mungkin. Di sini pasien tidak menghubungi kita untuk perawatan tetapi kita harus menghampiri mereka baik mereka sedang di kandang mereka, di tanah penggembalaan, dataran hutan maupun di tanah berawa. Mengetahui semua kebiasaan sakit hewan dan memahaminya melalui gejala dan memberikan perawatan kesehatan sangatlah luar biasa," jelasnya.

"Bagi siapa pun yang bersekolah di Sekolah Kedokteran Hewan, bangunlah setiap hari, lakukan yang terbaik dan ketika terasa terlalu sulit, temukanlah hal yang bisa menyelamatkan Anda. Pasti ada di suatu tempat di komunitas Anda."

Pesannya kepada generasi muda adalah, "Ilmu dokter hewan memiliki cakupan yang luar biasa di negara bagian, negara dan luar negeri kita untuk meningkatkan perawatan kesehatan ternak dan keadaan ekonomi masyarakat. Ilmu ini meningkatkan populasi dengan memperbanyak secara kualitatif maupun kuantitatif dan memastikan makanan yang aman untuk konsumsi manusia."

Mengobati hewan yang tidak bisa berkata-kata memberinya kepuasan.

"Bukan hanya menyelamatkan hewan, kita menyelamatkan ekonomi petani," tutur Rafia.

Dokter lainnya adalah drh. Aasima Hameed, Asisten Ahli Bedah Hewan di Departemen Peternakan Domba (SHD). Saat ini ia memegang tanggung jawab atas 2 Blok Pengembangan Domba --- Kangan dan Naranag.

"Saya telah mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Kedokteran Hewan dari SKUAST-K," kata Aasima kepada Greater Kashmir.

Meskipun J&K memiliki lebih banyak dokter hewan wanita, tetapi masih ada tantangan.

Misalnya drh. Fiza Bhat, seorang ahli bedah hewan dari Ganderbal, yang menghadapi banyak tantangan.

"Salah satu tantangan terbesar bagi saya adalah menjadi seorang wanita di bidang yang secara historis didominasi oleh pria. Meskipun jumlah wanita di bidang kedokteran hewan telah melampaui jumlah pria, menjadi dokter hewan wanita tidak pernah mudah di masyarakat ini. Sejak saya ditunjuk, saya telah menghadapi banyak tantangan di bidang ini. Tetapi atas karunia Yang Mahakuasa, saya dapat mengatasinya," kata Fiza kepada Greater Kashmir.

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun