Mohon tunggu...
Salman Fariz
Salman Fariz Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis Lepas

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Wanita di Kashmir Mengambil Peran Utama dalam Sektor Kedokteran Hewan

11 Agustus 2022   09:06 Diperbarui: 11 Agustus 2022   09:12 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang dokter hewan wanita sedang memeriksa seekor sapi. | Sumber: www.arizona.edu

Rafia berasal dari Ellahi Bagh, Srinagar, J&K. Ayahnya adalah seorang dokter hewan.

"Saya selalu tahu bahwa saya ingin berada di bidang ini," kata Rafia kepada harian berbahasa Inggris Greater Kashmir beberapa waktu lalu.

Rafia mengatakan bahwa ia mulai pada tahun 2009 ketika ia bergabung dengan BVSC (Sarjana Ilmu Kedokteran Hewan) dan AH (Peternakan) di Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan dan Peternakan dari Sher-e-Kashmir University of Agricultural Sciences and Technology of Kashmir (SKUAST-K) Shuhama di Srinagar.

Sejak masa sekolah, Rafia memiliki kegemaran untuk meneliti.

Pada tahun 2014, ia mengikuti tes masuk, di mana ia menduduki peringkat teratas, untuk mengikuti program magister di Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner.

Rafia mengatakan bahwa selama S2 ia bekerja pada penyakit Ranikhet yang menghasilkan banyak publikasi dan penghargaan di konferensi nasional dan internasional untuknya.

Selanjutnya, ia mengikuti program doktor dan juga terpilih sebagai Dokter Hewan di Departemen Peternakan Domba Kashmir pada tahun 2019 melalui tes yang kompetitif.

Bagian tersulit dari pekerjaan Rafia adalah pasiennya tidak pernah mengatakan rasa sakit apa yang mereka derita dan di bagian mana di tubuh mereka sakitnya.

"Pasien kami tidak menunjukkan gejala dan rasa sakit, tetapi kami harus memahami sifat infeksi dan non-infeksi penyakit. Melakukan operasi di lapangan, operasi sesar, mengelola distokia dan mengelola gangguan metabolisme di lapangan adalah tantangan," ungkap Rafia kepada Greater Kashmir.

Banyak peternak pada awalnya tidak mempercayai dokter hewan wanita. Namun sekarang sudah berubah.

"Awalnya ketidaktahuan masyarakat tentang pemberian pelayanan kesehatan hewan oleh perempuan perlahan-lahan memberikan harapan kepada peternak bahwa dokter hewan perempuan lebih kooperatif, antusias dan empati dalam memberikan perawatan kesehatan kepada hewan yang sakit," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun