------
Perasaan iri atau minder yang muncul saat berselancar di media sosial bukan semata karena kita "kurang bersyukur" atau "tidak kuat iman." Ada sistem yang bekerja di balik layar, memadukan sifat alami manusia untuk membandingkan diri dengan desain algoritma yang mendorong kita terus melihat lebih banyak.
Algoritma memang tidak secara sengaja memaksa kita untuk jadi lebih dari orang lain. Tapi cara kerjanya yang menampilkan "scroll tak berujung" membuat kita sering kali terjebak dalam lingkaran rasa kurang.
Menyadari pola ini bisa jadi langkah awal untuk keluar dari tekanan itu. Kita bisa mulai membangun definisi sukses yang lebih personal dan realistis---yang tidak diukur dari berapa banyak pencapaian yang bisa ditampilkan di layar, tapi dari sejauh mana kita merasa cukup dengan diri sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI