Hasil dan Pembahasan
Hasil observasi menunjukkan beberapa kecenderungan perilaku yang menonjol di kalangan Gen Z di lingkungan penulis, antara lain:
Orientasi pada gaji dibandingkan proses belajar.
Banyak dari mereka menanyakan besaran gaji terlebih dahulu ketika melamar pekerjaan, tanpa memperhatikan deskripsi pekerjaan atau peluang pengembangan diri.-
Minimnya motivasi untuk mengasah keterampilan baru.
Setelah diterima bekerja, sebagian besar tidak berupaya meningkatkan kemampuan. Aktivitas sehari-hari didominasi oleh rutinitas berulang seperti tidur, bekerja, dan makan. Kurangnya kesadaran terhadap investasi diri dan literasi finansial.
Hanya sebagian kecil yang menunjukkan ketertarikan terhadap investasi digital seperti Bitcoin atau aset kripto lainnya. Sebagian besar masih berorientasi pada konsumsi jangka pendek.Pengaruh budaya instan dari media sosial.
Media sosial sering menampilkan kesuksesan secara cepat tanpa memperlihatkan proses panjang di baliknya. Hal ini membentuk pola pikir instan yang mengutamakan hasil cepat tanpa kerja keras.
Fenomena ini menunjukkan adanya disparitas antara potensi generasi dan perilaku aktual. Secara teoretis, Gen Z memiliki peluang besar untuk berkembang karena kemudahan akses informasi. Namun, kenyataannya, banyak yang belum memanfaatkan potensi tersebut.
Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain:
Tekanan ekonomi dan sosial, yang membuat mereka lebih fokus mencari penghasilan cepat daripada belajar.
Kurangnya dukungan lingkungan dan role model yang mampu memotivasi mereka untuk terus berkembang.
Sistem pendidikan yang masih menitikberatkan pada capaian akademik, bukan keterampilan praktis dan karakter kerja.