Mohon tunggu...
Salmafariha Zainab
Salmafariha Zainab Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika Rasa Haus Membunuh Lebih Cepat Dari Rasa Lapar

2 Oktober 2025   21:35 Diperbarui: 2 Oktober 2025   21:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air mineral merupakan jenis air yang murni, tidak mengandung campuran zat lain, tidak memiliki warna, dan juga tidak berbau. Keberadaan air sangat vital bagi kehidupan manusia. Selain berfungsi sebagai pelepas dahaga, air juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Bahkan, sekitar 60% hingga 70% dari total komposisi tubuh manusia terdiri dari air. Keseimbangan cairan dalam tubuh terjadi melalui proses masuk dan keluarnya air. Air masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman, sementara pengeluaran cairan terjadi lewat keringat, pernapasan, buang air besar, dan urin. Ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, maka kondisi yang disebut dehidrasi bisa terjadi. Meski dehidrasi sering dikaitkan dengan cuaca panas dan aktivitas fisik yang berat, kenyataannya suhu dingin pun bisa memicu kondisi ini. Contohnya, pelajar yang belajar di ruangan ber-AC cenderung lupa untuk minum karena tidak merasa haus. Kebiasaan ini, jika berlangsung terus-menerus, bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan tanpa disadari. Sayangnya, gejala dehidrasi sering dianggap sepele, padahal jika dibiarkan bisa berdampak serius bagi kesehatan.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari dua miliar orang di lebih dari 40 negara mengalami dampak dari kurangnya konsumsi air setiap harinya. Sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak, dan 2,4 miliar lainnya hidup tanpa sanitasi air yang memadai. Bahkan diperkirakan pada tahun 2050, satu dari empat orang di dunia akan terdampak oleh krisis air bersih (Hamidin, 2010). Melihat fakta tersebut, sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap kebutuhan cairan tubuh dan pentingnya akses terhadap air bersih. Minum air yang cukup bukan hanya soal kebiasaan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

sumber: https://www.liputan6.com/health/read/4187484/4-tanda-dehidrasi-yang-tak-banyak-orang-tahu
sumber: https://www.liputan6.com/health/read/4187484/4-tanda-dehidrasi-yang-tak-banyak-orang-tahu
Apa itu Dehidrasi?

Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang signifikan, baik akibat kurangnya asupan cairan maupun karena pengeluaran cairan yang berlebihan, seperti melalui muntah atau diare. Ketidakseimbangan cairan ini dapat berdampak serius terhadap kadar elektrolit dalam tubuh, termasuk mineral, garam, dan gula dalam darah. Tubuh manusia terdiri dari 55–80% air, tergantung pada usia dan komposisi tubuh. Air memiliki peran vital dalam berbagai fungsi tubuh, seperti membantu proses pencernaan, menjaga suhu tubuh, melumasi sendi, serta membuang racun dan sisa metabolisme melalui urin dan keringat. Ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, fungsi-fungsi tersebut dapat terganggu dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Dehidrasi dapat dialami oleh siapa saja, namun kelompok yang paling rentan adalah bayi, anak-anak, dan lansia. Berdasarkan data statistik internasional dari Medscape, diperkirakan sekitar 4 juta bayi dan anak-anak meninggal setiap tahunnya akibat dehidrasi yang disebabkan oleh diare (Guandalini, 2023). Fakta ini menunjukkan bahwa dehidrasi bukanlah kondisi ringan yang bisa diabaikan. Sayangnya, dehidrasi sering kali disalahartikan sebagai rasa haus biasa. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, seperti hipovolemia. Pada tahap ini, tubuh akan menarik air dari aliran darah ke jaringan tubuh sebagai upaya darurat untuk memenuhi kebutuhan cairan. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, hipovolemia dapat menyebabkan syok dan berujung pada kematian.


Perbedaan ketika tidak makan dan minum
Dalam kondisi normal, tubuh manusia sangat bergantung pada dua hal yang sangat penting: makanan dan air. Kedua hal ini punya peran yang berbeda, tetapi saling melengkapi agar tubuh bisa berjalan dengan baik dan seimbang. Tapi, bagaimana jika salah satunya tidak ada? Apa yang terjadi jika seseorang tidak makan, atau bahkan tidak minum sama sekali?
Secara umum, tubuh manusia lebih kuat bertahan tanpa makanan dibandingkan tanpa air. Saat seseorang tidak makan, tubuh masih punya cadangan energi. Awalnya, tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan di hati dan otot. Setelah cadangan itu habis-biasanya dalam satu sampai dua hari-tubuh mulai memecah lemak sebagai sumber energi utama. Jika kelaparan terus berlangsung, tubuh bisa mulai memecah protein dari otot dan jaringan lain untuk bertahan hidup (Wirakusuma, 2018). Selama asupan air tetap terpenuhi, manusia bisa bertahan tanpa makan hingga tiga sampai enam minggu, tergantung pada kondisi tubuh, cuaca, dan tingkat aktivitas. Namun, jika seseorang tidak mendapat air, tubuh akan mulai mengalami dehidrasi dalam hitungan jam. Air sangat penting untuk hampir semua fungsi tubuh, mulai dari menjaga suhu, meredam darah, membantu pencernaan, hingga membuang racun melalui kencing dan keringat. Saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang bisa digantikan, tekanan darah akan turun, ginjal mulai gagal, dan organ vital bisa terganggu. Dalam kondisi panas atau aktivitas fisik berat, tubuh bisa terkena bahaya dalam satu atau dua hari tanpa air.
Secara umum, tubuh manusia hanya mampu bertahan tanpa air selama tiga sampai lima hari, dan bisa lebih cepat tergantung pada kondisi. Untuk orang dewasa, laki-laki disarankan minum 2 liter atau 8 gelas air per hari, sedangkan perempuan sebanyak 1,75 liter atau 7 gelas per hari. Namun, jumlah ini bisa berubah tergantung pada tingkat aktivitas fisik dan kondisi kesehatan masing-masing orang. Jadi, meskipun kelaparan bisa membuat seseorang mati setelah lama, kehausan jauh lebih berbahaya dan bisa membuat seseorang mati dalam waktu yang lebih singkat. Air adalah kebutuhan utama yang tidak bisa terlalu lama diabaikan. Tanpa air, tubuh manusia akan mengalami kerusakan yang cepat dan bisa berakibat fatal (Almatsier, 2009).

sumber: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta 
sumber: Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta 

Peran Vital Air bagi Tubuh Manusia


Air bukan sekadar pelepas dahaga. Lebih dari itu, air memiliki berbagai fungsi penting yang mendukung kerja organ tubuh dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Menurut haryono, 2014 ada beberapa manfaat utama air bagi tubuh manusia:


1. Air Membantu Produksi Saliva untuk Kesehatan Mulut
Air merupakan komponen utama dalam air liur atau saliva. Cairan ini mengandung sedikit garam, lendir, dan enzim yang berfungsi untuk memecah makanan serta
menjaga kebersihan mulut. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, produksi saliva pun berjalan optimal. Namun, seiring bertambahnya usia atau akibat konsumsi obat tertentu, produksi air liur bisa menurun.


2. Air Berperan dalam Menjaga Suhu Tubuh Tetap Stabil
Saat kita beraktivitas atau berada di tempat yang panas, tubuh akan mengeluarkan keringat sebagai mekanisme pendinginan alami. Keringat ini berasal dari cairan tubuh, sehingga jika kita tidak cukup minum, suhu tubuh bisa meningkat dan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti demam. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan air, terutama saat berkeringat banyak.

3. Air Membantu Tubuh Mengeluarkan Sisa Metabolisme
Tubuh membuang limbah metabolisme melalui pernapasan, urin, dan feses. Air sangat dibutuhkan dalam proses ini, baik untuk mengganti cairan yang hilang saat berkeringat maupun untuk melancarkan buang air besar. Ginjal juga memerlukan air untuk menyaring racun dari darah. Dengan cukup minum, fungsi ginjal akan lebih optimal dan risiko batu ginjal bisa diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun