Air mineral merupakan jenis air yang murni, tidak mengandung campuran zat lain, tidak memiliki warna, dan juga tidak berbau. Keberadaan air sangat vital bagi kehidupan manusia. Selain berfungsi sebagai pelepas dahaga, air juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Bahkan, sekitar 60% hingga 70% dari total komposisi tubuh manusia terdiri dari air. Keseimbangan cairan dalam tubuh terjadi melalui proses masuk dan keluarnya air. Air masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman, sementara pengeluaran cairan terjadi lewat keringat, pernapasan, buang air besar, dan urin. Ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, maka kondisi yang disebut dehidrasi bisa terjadi. Meski dehidrasi sering dikaitkan dengan cuaca panas dan aktivitas fisik yang berat, kenyataannya suhu dingin pun bisa memicu kondisi ini. Contohnya, pelajar yang belajar di ruangan ber-AC cenderung lupa untuk minum karena tidak merasa haus. Kebiasaan ini, jika berlangsung terus-menerus, bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan tanpa disadari. Sayangnya, gejala dehidrasi sering dianggap sepele, padahal jika dibiarkan bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari dua miliar orang di lebih dari 40 negara mengalami dampak dari kurangnya konsumsi air setiap harinya. Sekitar 1,1 miliar orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang layak, dan 2,4 miliar lainnya hidup tanpa sanitasi air yang memadai. Bahkan diperkirakan pada tahun 2050, satu dari empat orang di dunia akan terdampak oleh krisis air bersih (Hamidin, 2010). Melihat fakta tersebut, sudah seharusnya kita lebih peduli terhadap kebutuhan cairan tubuh dan pentingnya akses terhadap air bersih. Minum air yang cukup bukan hanya soal kebiasaan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Dehidrasi merupakan kondisi ketika tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang signifikan, baik akibat kurangnya asupan cairan maupun karena pengeluaran cairan yang berlebihan, seperti melalui muntah atau diare. Ketidakseimbangan cairan ini dapat berdampak serius terhadap kadar elektrolit dalam tubuh, termasuk mineral, garam, dan gula dalam darah. Tubuh manusia terdiri dari 55–80% air, tergantung pada usia dan komposisi tubuh. Air memiliki peran vital dalam berbagai fungsi tubuh, seperti membantu proses pencernaan, menjaga suhu tubuh, melumasi sendi, serta membuang racun dan sisa metabolisme melalui urin dan keringat. Ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, fungsi-fungsi tersebut dapat terganggu dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Dehidrasi dapat dialami oleh siapa saja, namun kelompok yang paling rentan adalah bayi, anak-anak, dan lansia. Berdasarkan data statistik internasional dari Medscape, diperkirakan sekitar 4 juta bayi dan anak-anak meninggal setiap tahunnya akibat dehidrasi yang disebabkan oleh diare (Guandalini, 2023). Fakta ini menunjukkan bahwa dehidrasi bukanlah kondisi ringan yang bisa diabaikan. Sayangnya, dehidrasi sering kali disalahartikan sebagai rasa haus biasa. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, seperti hipovolemia. Pada tahap ini, tubuh akan menarik air dari aliran darah ke jaringan tubuh sebagai upaya darurat untuk memenuhi kebutuhan cairan. Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, hipovolemia dapat menyebabkan syok dan berujung pada kematian.
Perbedaan ketika tidak makan dan minum
Dalam kondisi normal, tubuh manusia sangat bergantung pada dua hal yang sangat penting: makanan dan air. Kedua hal ini punya peran yang berbeda, tetapi saling melengkapi agar tubuh bisa berjalan dengan baik dan seimbang. Tapi, bagaimana jika salah satunya tidak ada? Apa yang terjadi jika seseorang tidak makan, atau bahkan tidak minum sama sekali?
Secara umum, tubuh manusia lebih kuat bertahan tanpa makanan dibandingkan tanpa air. Saat seseorang tidak makan, tubuh masih punya cadangan energi. Awalnya, tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan di hati dan otot. Setelah cadangan itu habis-biasanya dalam satu sampai dua hari-tubuh mulai memecah lemak sebagai sumber energi utama. Jika kelaparan terus berlangsung, tubuh bisa mulai memecah protein dari otot dan jaringan lain untuk bertahan hidup (Wirakusuma, 2018). Selama asupan air tetap terpenuhi, manusia bisa bertahan tanpa makan hingga tiga sampai enam minggu, tergantung pada kondisi tubuh, cuaca, dan tingkat aktivitas. Namun, jika seseorang tidak mendapat air, tubuh akan mulai mengalami dehidrasi dalam hitungan jam. Air sangat penting untuk hampir semua fungsi tubuh, mulai dari menjaga suhu, meredam darah, membantu pencernaan, hingga membuang racun melalui kencing dan keringat. Saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang bisa digantikan, tekanan darah akan turun, ginjal mulai gagal, dan organ vital bisa terganggu. Dalam kondisi panas atau aktivitas fisik berat, tubuh bisa terkena bahaya dalam satu atau dua hari tanpa air.
Secara umum, tubuh manusia hanya mampu bertahan tanpa air selama tiga sampai lima hari, dan bisa lebih cepat tergantung pada kondisi. Untuk orang dewasa, laki-laki disarankan minum 2 liter atau 8 gelas air per hari, sedangkan perempuan sebanyak 1,75 liter atau 7 gelas per hari. Namun, jumlah ini bisa berubah tergantung pada tingkat aktivitas fisik dan kondisi kesehatan masing-masing orang. Jadi, meskipun kelaparan bisa membuat seseorang mati setelah lama, kehausan jauh lebih berbahaya dan bisa membuat seseorang mati dalam waktu yang lebih singkat. Air adalah kebutuhan utama yang tidak bisa terlalu lama diabaikan. Tanpa air, tubuh manusia akan mengalami kerusakan yang cepat dan bisa berakibat fatal (Almatsier, 2009).
Peran Vital Air bagi Tubuh Manusia
Air bukan sekadar pelepas dahaga. Lebih dari itu, air memiliki berbagai fungsi penting yang mendukung kerja organ tubuh dan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Menurut haryono, 2014 ada beberapa manfaat utama air bagi tubuh manusia:
1. Air Membantu Produksi Saliva untuk Kesehatan Mulut
Air merupakan komponen utama dalam air liur atau saliva. Cairan ini mengandung sedikit garam, lendir, dan enzim yang berfungsi untuk memecah makanan serta
menjaga kebersihan mulut. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, produksi saliva pun berjalan optimal. Namun, seiring bertambahnya usia atau akibat konsumsi obat tertentu, produksi air liur bisa menurun.
2. Air Berperan dalam Menjaga Suhu Tubuh Tetap Stabil
Saat kita beraktivitas atau berada di tempat yang panas, tubuh akan mengeluarkan keringat sebagai mekanisme pendinginan alami. Keringat ini berasal dari cairan tubuh, sehingga jika kita tidak cukup minum, suhu tubuh bisa meningkat dan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti demam. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan air, terutama saat berkeringat banyak.
3. Air Membantu Tubuh Mengeluarkan Sisa Metabolisme
Tubuh membuang limbah metabolisme melalui pernapasan, urin, dan feses. Air sangat dibutuhkan dalam proses ini, baik untuk mengganti cairan yang hilang saat berkeringat maupun untuk melancarkan buang air besar. Ginjal juga memerlukan air untuk menyaring racun dari darah. Dengan cukup minum, fungsi ginjal akan lebih optimal dan risiko batu ginjal bisa diminimalkan.
4. Air Mendukung Performa Fisik Saat Berolahraga
Saat berolahraga, tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar. Atlet bahkan bisa kehilangan hingga 10% berat badan dalam bentuk cairan. Kekurangan air dapat menurunkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Jika berolahraga di cuaca panas tanpa cukup minum, risiko tekanan darah rendah dan suhu tubuh tinggi meningkat. Dalam kasus ekstrem, dehidrasi bisa menyebabkan kejang atau bahkan kematian.
5. Air zembantu Proses Pencernaan Lebih Efisien
Minum air sebelum, saat, dan setelah makan dapat membantu tubuh memecah makanan dengan lebih baik. Proses ini memungkinkan nutrisi dari makanan terserap secara maksimal oleh tubuh, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan.
6. Air Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Asupan air yang cukup dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit. Beberapa gangguan kesehatan seperti sembelit, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan tekanan darah tinggi bisa dicegah dengan menjaga hidrasi tubuh. Bahkan, air juga membantu mencegah asma yang dipicu oleh aktivitas fisik.
7. Air Berkontribusi dalam Produksi Energi Tubuh
Air berperan dalam mengaktifkan proses metabolisme yang menghasilkan energi. Studi menunjukkan bahwa minum sekitar 500 ml air putih dapat meningkatkan laju
metabolisme tubuh hingga 30%. Artinya, tubuh menjadi lebih bertenaga dan siap menjalani aktivitas harian.
8. Air Mencegah Terjadinya Dehidrasi yang Berbahaya
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan cairan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu gangguan serius seperti pembengkakan otak, gagal ginjal, hingga kejang. Oleh karena itu, menjaga asupan air setiap hari adalah langkah sederhana namun krusial untuk menjaga kesehatan.
Jadi air bukan hanya sekadar pelepas dahaga, melainkan elemen vital yang menopang hampir seluruh fungsi tubuh manusia. Dari menjaga suhu tubuh, mendukung sistem pencernaan, hingga mencegah penyakit serius seperti gagal ginjal dan hipovolemia, air memiliki peran yang tak tergantikan. Sayangnya, banyak orang masih mengabaikan pentingnya minum air secara cukup, padahal dampak dari kekurangan cairan bisa sangat fatal, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, dan lansia.Mulailah membiasakan diri untuk minum air secara teratur, bahkan saat tidak merasa haus. Gunakan pengingat jika perlu, terutama saat berada di ruangan ber-AC atau sibuk beraktivitas. Pastikan juga untuk memilih air minum yang bersih dan layak konsumsi. Selain itu, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya akses terhadap air bersih sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama dan lingkungan. Ingat, menjaga hidrasi bukan hanya soal gaya hidup sehat itu adalah kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
REFERENSI
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Guandalini, S. (2023). Pediatric Gastroenteritis. Medscape.
Hamidin, 2010. Kebaikan Air Putih. Yogyakarta: Media Pressindo.
Haryono, Koko., 2014, Khasiat & Keajaiban Air Putih, Jakarta : Dunia Sehat.
Wirakusuma, I. M. A. (2018). Keseimbangan Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh. Yogyakarta: Deepublish.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI