Mohon tunggu...
Salma Syarifah
Salma Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Kalau kamu tidak bisa jadi orang baik, setidaknya jangan menjadi jahat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Karakter Siswa pada Masa Pandemi Covid-19

17 Juli 2021   12:36 Diperbarui: 17 Juli 2021   14:16 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan suatu hal atau proses yang diperlukan untuk menciptakan generasi yang unggul pada masa depan melalui sebuah pengajaran dan pelatihan dalam kehidupan. Pendidikan dapat diberikan kepada anak sejak usia dini. Seorang anak mendapatkan Pendidikan pertamanya dari orang tua. Pendidikan pertama yang diajarkan kepada anak tentunya ialah Pendidikan karakter, karena karakter merupakan sifat atau kebiasaan seseorang, yang harus dibangun agar memiliki moral, etika, dan akhlak yang baik.

Pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan yang kita butuhkan tetapi juga harus memiliki karakter yang baik. Kita bisa mendapatkan Pendidikan karakter dari lingkungan sekolah, lingkungan rumah, maupun lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter merupakan suatu proses yang bisa dilakukan dengan beberapa kegiatan yang memiliki nilai untuk membentuk kemampuan individu, guna meningkatkan kepribadian seseorang.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, pendidikan dilaksanakan secara daring atau disebut juga pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan mendikbud tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat, isi surat tersebut berhubungan dengan proses belajar dari rumah dengan beberapa ketentuan, antara lain : 

Pertama, pembelajaran online/jarak jauh dirancang untuk memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna tanpa harus menyelesaikan semua capaian kurikulum untuk kenaikan kelas dan kelulusan; kedua, Ketika belajar di rumah siswa dapat difokuskan mengenai Pendidikan kecakapan hidup termasuk yang terkait dengan pandemi covid-19; ketiga, berdasarkan minat dan kondisi masing-masing siswa, kegiatan belajar dan tugas belajar di rumah dapat berbeda dari siswa ke siswa, termasuk pertimbangan kesenjangan kesempatan/fasilitas belajar di rumah; keempat, bukti atau penerapan kegiatan belajar dari rumah mendapat umpan balik yang kualitatif dan bermanfaat dari guru tanpa diminta memberikan nilai kuantitatif. 

Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan pendidikan karakter bangsa. Tentunya Guru tidak hanya mengubah metode mengajar agar para siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan baik dan benar serta memberikan tugas agar dapat menyelesaikan kurikulum, tetapi mencari cara agar tidak melupakan Pendidikan karakter yang harus ditanamkan dan dibangun para peserta didik. Kini peran orang tua bertambah tidak hanya mengurus kebutuhan rumah, namun juga menggantikan peran guru di sekolah kepada anaknya.

Karakter yang dapat dibangun peserta didik selama pembelajaran daring ini berupa kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kepedulian, dll. Banyak sekali godaan kepada para peserta didik dalam hal kejujuran, karena guru tidak dapat mengawasi perkembangan siswa secara langsung, seperti pada saat ujian peserta didik memiliki peluang yang besar untuk melakukan tindak kecurangan. 

Kedisiplinan bukanlah hal yang baru diajarkan, saat pembelajaran tatap muka di sekolah kita belajar disiplin dimulai dari datang tepat waktu ke sekolah, tetapi pada saat ini kita dapat menerapkan kedisiplinan seperti mengisi absensi tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan juga pada masa pandemi Covid-19 ini kita harus meningkatkan kedisiplinan kita dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Belajar dengan sungguh-sungguh merupakan bentuk dari tanggung jawab bagi setiap pelajar, dengan kondisi saat ini kita dapat menerapkan sikap tanggung jawab seperti mendengarkan dan menyimak pada saat guru menjelaskan di depan layar, karena masih ada siswa yang melakukan aktivitas lain seperti makan dan minum pada saat guru sedang menjelaskan bahkan ada yang sampai ketiduran sehingga melewatkan pembelajaran tersebut. Kita juga dilatih untuk membangun sikap kepedulian, seperti saling menanyakan kabar sesama pelajar dan dapat saling mengingatkan apabila ada tugas dari guru.

Guru dapat menanamkan nilai karakter melalui hal-hal kecil, seperti menjaga komunikasi kepada para siswa, dan mencontohkan sikap disiplin dengan mengajar sesuai jadwal dan tepat waktu. Guru harus memahami murid karena tidak semua murid memiliki perangkat yang memadai, serta menanyakan kendala kepada murid dan membantu memberikan solusi terbaik. 

Guru juga harus bertanggung jawab untuk membuat peserta didiknya memahami pelajaran, guru tidak boleh hanya memberikan tugas tanpa bertanya kepada muridnya apakan sudah mengerti atau belum. Selain itu guru juga harus memberikan contoh kepada para peserta didik agar mereka berkomunikasi secara santun ketika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Selama Pembelajaran Jarak Jauh, bukan hanya nilai pelajaran saja yang diperhatikan, namun sikap peserta didik ketika mengikuti pelajaran. Negara yang hebat adalah negara yang mempunyai generasi yang berkarakter kepribadian yang baik, tidak hanya cerdas pada ilmu pengetahuan. Pandemi ini tidak menjadi halangan bagi kita untuk membina generasi muda yang andal, berbudi luhur dan memiliki tata nilai serta karakter yang baik. Oleh karena itu, generasi muda harus berinovasi lebih maksimal selama pembelajaran daring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun