Kopi adalah minuman yang dihasilkan dari seduhan biji tanaman kopi yang telah melalui proses panjang mulai dari pemanenan, pengeringan, penyangraian (roasting), hingga penggilingan menjadi bubuk halus. Dua jenis kopi yang paling umum adalah kopi Arabika (Coffea arabica) dan Robusta (Coffea canephora), yang masing-masing memiliki karakteristik rasa dan kandungan kafein berbeda. Kopi dikenal sebagai minuman psikostimulan karena kandungan kafeinnya yang dapat meningkatkan kewaspadaan, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek energi. Selain rasa dan aroma yang khas, kopi juga mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti antioksidan yang berpotensi memberikan manfaat kesehatan, antara lain menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Sejarah kopi sebagai minuman berenergi sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan kini kopi menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. (Hardiyanto, 2023)
- Varietas & Asal
Varietas biji kopi seperti Arabika dan Robusta memiliki perbedaan komposisi kimia yang signifikan. Arabika cenderung memiliki kadar kafein lebih rendah dan kandungan asam klorogenat serta trigonelline yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada rasa halus dan kompleks serta manfaat antioksidan. Robusta mengandung kafein lebih tinggi dan rasa lebih kuat serta pahit. Selain itu, terroir atau lingkungan tumbuh (iklim, ketinggian, jenis tanah) memengaruhi metabolit sekunder dalam biji kopi yang menentukan profil rasa dan kandungan nutrisi. - Tingkat Pemanggangan
Derajat sangrai (light, medium, dark roast) memengaruhi kandungan nutrisi kopi. Sangrai ringan mempertahankan kadar antioksidan dan asam klorogenat lebih tinggi, sedangkan sangrai gelap menurunkan antioksidan namun meningkatkan pembentukan senyawa baru melalui reaksi Maillard yang memberikan aroma dan rasa khas. Kafein relatif stabil terhadap panas sehingga kandungannya tidak banyak berubah dengan tingkat sangrai. - Metode Penyeduhan
Metode penyeduhan seperti pour-over, espresso, atau cold brew memengaruhi ekstraksi senyawa bioaktif. Pour-over dan espresso menggunakan suhu dan tekanan berbeda yang menghasilkan profil rasa dan kandungan kafein berbeda. Cold brew dengan suhu rendah dan waktu ekstraksi lama menghasilkan kopi dengan kadar asam lebih rendah dan rasa lebih halus, tetapi ekstraksi kafein dan antioksidan bisa lebih rendah dibanding metode panas.
Sajian kopi modern seperti latte, cappuccino, atau es kopi susu kekinian, memiliki profil gizi yang berbeda dibandingkan kopi hitam murni. Penambahan susu memberikan sumber protein, kalsium, dan lemak, yang bisa menambah nilai gizi minuman tersebut. Namun, kandungan kalori dan gula dalam kopi susu modern seringkali jauh lebih tinggi, terutama jika ditambahkan gula atau sirup manis, yang berpotensi meningkatkan asupan kalori berlebih dan risiko kesehatan seperti obesitas atau diabetes jika dikonsumsi berlebihan. (Kota Tarakan, n.d.)
Dari sudut pandang kesehatan, kopi susu dengan susu rendah lemak atau susu nabati tanpa gula adalah pilihan yang lebih baik karena memberikan manfaat nutrisi seperti protein dan kalsium tanpa menambah lemak jenuh dan kalori secara signifikan. (Quamila, 2021). Sementara itu, kopi hitam murni tetap menjadi pilihan paling rendah kalori dan kaya antioksidan alami dari biji kopi.
Jadi, apakah kopi susu lebih sehat? Jawabannya bergantung pada komposisi dan cara penyajiannya. Kopi susu yang dibuat dengan bahan berkualitas dan tanpa tambahan gula berlebih bisa menjadi sumber nutrisi yang baik. (Rahmawati, 2022). Namun, kopi susu dalam bentuk minuman kopi modern kekinian yang tinggi gula dan lemak jenuh sebaiknya dikonsumsi dengan bijak dan tidak berlebihan agar tetap sehat.
Tabel 1. Perkiraan Data Kandungan Nutrisi Kopi Berdasarkan Komposisi Penyajiannya
Jenis Kopi Susu
KaloriÂ
(per sajian)
Kandungan Nutrisi
Catatan Kesehatan