Mohon tunggu...
Ayina Salma
Ayina Salma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

"Flying Colors" Film Pembangkit Semangat Belajar

16 Desember 2020   10:10 Diperbarui: 16 Desember 2020   10:54 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: m.imdb.com

Pelajar atau mahasiswa pasti pernah mengalami rasa jenuh dalam belajar. Rasa malas ataupun bosan seringkali berujung pada hasil yang kurang maksimal dan akhirnya membuat kita merasa tidak pantas mendapatkan apa yang kita impikan, seperti kehilangan motivasi. Namun, sebenarnya saat kita merasa lelah, capai, atau bosan kita hanya perlu istirahat sebentar. 

Misalnya, kita dapat menonton film, selain sebagai hiburan semata juga memberikan energi baru setelah menontonnya. Salah satu contoh film yang bertema perjuangan memperoleh impian yaitu Flying Colors. Film yang rilis pada tahun 2015 yang berasal dari negeri Sakura ini sangat direkomendasikan bagi para pelajar yang sedang mengejar mimpinya.

Flying Colors sudah meraih dua penghargaan untuk kategori Newcomer of The Year Award of The Japanese Academy 2015 yang diberikan pada Arimura, pemeran Sayaka dan kategori Best Supporting Actress Hochi Film Award 2015 yang diberikan kepada Yo Yoshida, pemeran Akari Kudo, ibu Sayaka. 

Film berdurasi 117 menit ini bergenre berdasarkan kisah nyata, remaja, sekolah, dan juga keluarga. Di mana film ini menceritakan tentang perjuangan Sayaka, seorang pelajar  yang ingin masuk perguruan tinggi, tetapi di sekolahnya dia seorang murid yang biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang sangat tidak disiplin, bertingkah semaunya. Rasanya mustahil bagi Sayaka masuk ke perguruan tinggi. Namun, ibunya percaya bahwa Sayaka pasti bisa asal ada kemauan yang kuat pada diri Sayaka.

Sinopsis

Sayaka seorang siswi yang sering kena bully di sekolahnya sehingga sering berpindah-pindah sekolah. Sampai akhirnya pada kelas 2 SMA dia disekolahkan di sekolah khusus perempuan. Tingkah lakunya sangat tidak disiplin di sekolahnya, sangat bandel. Sering sekali ibunya dipanggil sekolah hanya karena Sayaka lagi-lagi berulah meresahkan guru-gurunya. 

Namun, ibunya terus membujuk kepala sekolah agar Sayaka tetap bisa sekolah karena ibunya yakin Sayaka pasti akan berhasil. Bagi Sayaka sendiri rasanya mustahil bagi dia untuk melanjutkan sekolahnya karena yang ada di pikirannya hanya bersenang-senang saja.

Sayaka merupakan anak sulung dari tiga bersaudara, Ryuta adik laki-laki Sayaka dan Mayumi. Ayahnya hanya memperhatikan Ryuta saja karena dia berharap bahwa Ryuta akan menjadi pemain baseball profesional. Dan juga ayahnya meremehkan kemampuan Sayaka yang menurutnya terlalu bermimpi tinggi. 

Namun, bagi ibunya semua anaknya berhak mendapatkan yang terbaik dari orang tuanya. Melihat kemampuan Sayaka yang semakin menurun di sekolahnya, ibunya berinisiatif mendaftarkan Sayaka ke tempat bimbingan belajar. Yoshitaka Tsubota, tentor di Sehio Cram School, tempat Sayaka belajar dari nol untuk meraih impiannya. Di tempat bimbingan belajar tersebut Sayaka seiring berjalannya waktu mendapatkan motivasi belajar dengan giat.

tangkapan layar dari youtube/Grey Naine
tangkapan layar dari youtube/Grey Naine
Setiap harinya Sayaka bersama dengan teman-teman lainnya di tempat belajar tersebut dibimbing oleh tentor yang hebat, yang mampu membangkitkan semangat belajar anak-anak didiknya. Perlahan Sayaka mulai suka dengan belajar. Meskipun saat ujian pertamanya belum lulus ambang batas, ia tak menyerah.

 Ia yakin pasti akan berhasil jika ia belajar lebih giat lagi. Hari demi hari Sayaka lalui, tak pernah sedikit pun Sayaka lalai belajar, bahkan saat bermain dengan teman-temannya Sayaka selalu membawa buku untuk mereview sedikit materi. Sampai pada saat hari-hari mendekati ujian, teman Sayaka mengatakan bahwa mereka sebaiknya tidak mengajak Sayaka bermain terlebih dahulu karena takut mengganggu waktu belajarnya. Sayaka pun setuju dan mereka berjanji akan bermain lagi setelah Sayaka selesai ujian masuk perguruan tinggi dan mewujudkan impiannya masuk Universitas Keio.

Review

tangkapan layar dari youtube/Grey Naine
tangkapan layar dari youtube/Grey Naine
Film ini sangat direkomendasikan untuk yang sedang mengejar perguruan tinggi maupun cita-cita lainnya. Sangat cocok ditonton bersama keluarga maupun teman. Penggambaran tokoh, alur cerita, latar tempat sudah keren. Bahkan beberapa bagian latar suasana mampu membuat orang baper. Seperti pada bagian Sayaka terjebak salju pada saat akan mengikuti ujian, lalu ayahnya membantunya supaya Sayaka tidak tertinggal. 

Mengapa kita bisa termotivasi setelah menontonnya? Ya, tentu, dalam film tersebut terlihat bagaimana perjuangan untuk mendapatkan impian sangatlah besar. Di sekolah, Sayaka memang termasuk murid yang lemah kemampuan akademiknya. Namun, di tempat bimbingan belajar Yoshitaka ia diberi motivasi bahwa setiap orang pasti bisa meraih impiannya. 

Menurut Yoshitaka, tiap anak memiliki cara belajarnya masing-masing pun artinya memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Beberapa anak tidak bisa menyerap pelajaran di sekolah karena cara mengajar gurunya yang tidak sesuai dengan cara belajar anak.

Dari film tersebut kita diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang karena bisa saja orang yang kita remehkan justru bisa lebih sukses dari kita. Sayaka membuktikan bahwa usaha tidak menghianati hasil. Terlihat pada saat Sayaka mengerjakan ujian namun mendapatkan hasil kurang. 

Sayaka tidak menyerah, malah menambah jam belajarnya hingga dia membuktikan bahwa dia layak. Sikap-sikap seperti ini sangat patut dicontoh bagi pelajar maupun orang awam. Lebih dari itu, Sayaka mampu membanggakan ayahnya yang mana dulu pernah meremehkan kemampuannya, tetapi nyatanya dia berhasil. Pesan yang dapat diambil, kita tidak perlu khawatir akan omongan orang, jangan terlalu memikirkan apa yang orang lain katakan, cukup berikan, lakukan yang terbaik dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun