Ia yakin pasti akan berhasil jika ia belajar lebih giat lagi. Hari demi hari Sayaka lalui, tak pernah sedikit pun Sayaka lalai belajar, bahkan saat bermain dengan teman-temannya Sayaka selalu membawa buku untuk mereview sedikit materi. Sampai pada saat hari-hari mendekati ujian, teman Sayaka mengatakan bahwa mereka sebaiknya tidak mengajak Sayaka bermain terlebih dahulu karena takut mengganggu waktu belajarnya. Sayaka pun setuju dan mereka berjanji akan bermain lagi setelah Sayaka selesai ujian masuk perguruan tinggi dan mewujudkan impiannya masuk Universitas Keio.
Review
Mengapa kita bisa termotivasi setelah menontonnya? Ya, tentu, dalam film tersebut terlihat bagaimana perjuangan untuk mendapatkan impian sangatlah besar. Di sekolah, Sayaka memang termasuk murid yang lemah kemampuan akademiknya. Namun, di tempat bimbingan belajar Yoshitaka ia diberi motivasi bahwa setiap orang pasti bisa meraih impiannya.Â
Menurut Yoshitaka, tiap anak memiliki cara belajarnya masing-masing pun artinya memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Beberapa anak tidak bisa menyerap pelajaran di sekolah karena cara mengajar gurunya yang tidak sesuai dengan cara belajar anak.
Dari film tersebut kita diajarkan untuk tidak meremehkan kemampuan orang karena bisa saja orang yang kita remehkan justru bisa lebih sukses dari kita. Sayaka membuktikan bahwa usaha tidak menghianati hasil. Terlihat pada saat Sayaka mengerjakan ujian namun mendapatkan hasil kurang.Â
Sayaka tidak menyerah, malah menambah jam belajarnya hingga dia membuktikan bahwa dia layak. Sikap-sikap seperti ini sangat patut dicontoh bagi pelajar maupun orang awam. Lebih dari itu, Sayaka mampu membanggakan ayahnya yang mana dulu pernah meremehkan kemampuannya, tetapi nyatanya dia berhasil. Pesan yang dapat diambil, kita tidak perlu khawatir akan omongan orang, jangan terlalu memikirkan apa yang orang lain katakan, cukup berikan, lakukan yang terbaik dari kita.