Mohon tunggu...
Salma AuliaYP
Salma AuliaYP Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pujian dan Memberi Reward Membentuk Perilaku Baik Anak

28 November 2022   19:05 Diperbarui: 28 November 2022   19:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 MENGAPRESIASI DAN MEMBERIKAN REWARD DAPAT MEMBENTUK PERILAKU BAIK PADA ANAK

Perilaku anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan dan lingkungan. Pendidikan wajib diberikan kepada anak, baik pendidikan formal ataupun nonformal. Pendidikan bisa membentuk karakter dan sikap anak, tetapi tidak menjamin perilaku anak menjadi baik, karena jika hanya dari pendidikan saja tetapi lingkungan yang toxic atau kurang sehat, bisa berdampak negatif untuk anak. Misalnya lingkungan yang toxic seperti , teman sekolah yang sering berkata kurang baik, guru yang suka membentak muridnya, Nah contoh perilaku kurang baik tersebut secara tidak langsung di respon oleh anak dan menjadi dampak buruk bagi perkembangan anak kedepannya. Biasanya anak akan meniru atau mencontoh apa yang dia lihat. Disini posisi orang tua sangat dibutuhkan untuk kelanjutan perilaku anak kedepannya.

Sebagai orang tua sangat sangat perlu menciptakan lingkungan dalam keluarga yang sehat. Bisa memberikan contoh yang baik, mendidik anak dengan sehat, sering mengajak komunikasi dengan anak, dan yang terakhir orang tua harus sering memberikan apresiasi ucapan bangga kepada anak untuk hal hal yang positif. Untuk membentuk atau mengubah perilaku anak sesuai dengan apa yang orang tua inginkan maka sebagai orang tua harus bisa memahami dalam memberikan respon yang tepat pada pola asuh kehidupan anak, karena salah memberikan respon pada suatu perilaku anak akan membentuk perilaku yang negatif. Bagaimana cara membentuk agar anak berperilaku positif?

Agar perilaku positif bisa terbentuk sesuai yang orang tua inginkan, maka sebagai orang tua harus memberikan respon apresiasi yang positif setiap kali anak menunjukkan atau memperlihatkan perilaku yang baik. Misalnya seperti memberikan perhatian, memberikan pujian, memberikan penghargaan atau hadiah kepada anak. Tindakan seperti itu merupakan respon respon positif yang bisa orang tua berikan dengan tujuan agar perilaku anak bisa terbentuk dan terwujud.  Sebagai orang tua jangan pernah menyepelekan yang namanya pujian, walaupun terlihat sepele tetapi pujian salah satu skill yang memberikan pengaruh besar kepada anak supaya bisa menumbuhkan perilaku baik. Pujian tujuannya untuk memberitahu kepada anak bahwa pada saat anak sedang berperilaku baik.

Banyak kasus yang tejadi di sekeliling kita bahwa orang tua kurang memberikan apresiasi kepada anak saat anak menunjukkan perilaku baik, misalnya seperti anak sedang berbagi mainan kepada temannya, berbagi makanan dengan temannya, atau membuang sampah pada tempatnya dan perbuatan positif lainnya, sering kali sebagai orang tua mengabaikan atau tidak memberikan pujian pada saat itu. Cenderung orang tua memuji lebih pada aspek akademis atau hanya pada saat menunjukkan hasil akhir pekerjaannya. Jadi sebaiknya pujian itu juga harus diberikan pada saat anak sedang berusaha mencoba melakukan sesuatu hal kecil seperti anak sedang mencoba memakai sepatu, mencoba memakai kaos kaki, belajar makan sendiri dan mencoba hal hal kecil lainnya. Jika anak kurang mendapatkan pujian atau perhatian terhadap perilaku positifnya cenderung anak lebih menunjukkan perilaku-perilaku yang negatif.

Agar pujian menjadi lebih efektif maka pujian harus diberikan secara jelas kepada anak dan perilaku yang kita ingin puji, tujuannya adalah agar anak mengerti bahwa perilaku yang dilakukannya adalah sesuatu perilaku yang baik. Contohnya “wah hebat ya anak ibu bisa merapikan mainan sendiri, ibu bangga sama kamu nak” dengan pujian seperti itu akan meningkatkan motivasi anak untuk berperilaku positif, tetapi harus di ingat perilaku hanya diberikan pada saat anak menunjukkan perilaku-perilaku yang baik karena jika salah memberikan pujian pada perilaku yang negatif maka perilaku negatif akan meningkat.

Sebagai orang tua juga harus bisa memahami bahwa dalam memuji harus menunjukkan rasa antusias kepada anak seperti dengan senyuman, nada intonasi suara yang bangga kepadanya, dan memberikan sentuhan fisik dengan memeluk, mencium, serta bisa memberikan tos ataupun tepuk tangan. Supaya anak merasa senang setelah di puji oleh orang tuanya. Dan supaya anak mau terus mengulang melakukan hal positif tersebut.

Selain pujian, dengan memberikan reward atau hadiah juga bisa diberikan kepada anak atas usaha yang sudah ditunjukkan oleh anak dalam perilaku positifnya. Reward ini hanya diberikan sebagai jembatan dalam membentuk prilaku anak yang orang tua inginkan, pada saat perilaku terbentuk gunakan reward supaya memotivasi anak agar perilaku yang kita inginkan terbentuk. Reward atau hadiah yang berikan kepada anak harus ada nilainya, karena jika tidak ada nilainya reward itu tidak akan efektif. Arti nilai yang di maksud yaitu barang yang di berikan memiliki manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan untuk anak.

Dengan tindakan atau perlakuan yang orang tua berikan kepada anak seperti di atas tersebut. Membuat anak merasa lebih di hargai oleh orang tua nya, merasakan adanya kasih sayang, kehangatan dalam keluarga menjadi lebih harmonis. Dengan anak merasakan perlakuan tersebut membuat anak lebih dekat dengan orang tuanya jadi lebih terbuka, cerita hal hal yang terjadi di hidup si anak karena merasakan kehangatan dari orang tuanya, dan yang terpenting terbentuknya perilaku positif untuk anak. Jika anak memiliki perilaku baik atau positif di dalam rumah, bisa di pastikan anak akan memiliki sikap perilaku positif juga di luar rumah.

 

Nama : Salma Aulia Yusfian Putri

Jurusan : Psikologi Islam

Kampus : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun