Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Membentuk dan Memperbaiki Karakter Melalui Ramadhan Lifestyle

21 Maret 2024   09:11 Diperbarui: 21 Maret 2024   09:16 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Ramadhan Lifestyle

Kehidupan di Bulan Ramadhan selalu identik dengan ibadah di berbagai kesempatan, waktu, dan berbagai tempat. Berpuasa seharian penuh sembari membaca maupun menyimak Al-Quran di kereta, bus, tempat-tempat kerja, sekolah. Lalu juga menjaga sholat wajib lima waktu agar selalu berjamaah ditambah dengan sholat sunnah seperti Dhuha dan Tarawih, belum lagi sholat sunnah Qabliyah dan Ba'diyah yang dilaksanakan melekat bersama dengan sholat-sholat wajib.

Baca juga: 40 Hari Dajjal

Waktu istirahat kita di malam hari sudah tak lagi melebihi waktu, tidak bisa seenaknya begadang karena akan berakibat terlambatnya makan sahur menjelang fajar bahkan bisa terlewat dan mengakibatkan aktivitas harian yang tidak maksimal. Waktu bangun kita juga harus lebih awal dibandingkan dengan saat hari-hari biasa, yakni sebelum subuh. Selain utamanya untuk melaksanakan makan sahur, waktu yang masih malam ini bisa digunakan untuk menambah ibadah sholat lail atau jumlah rakaat sholat tarawih itu sendiri. Tentu saja masih ada dzikir, muhasabah diri, hingga memahami ayat-ayat Allah dalam Al-Quran melalui tafsir atau sekedar terjemahannya saja. 

Sedekah yang kita keluarkan nilai pahalanya bisa berlipat ganda dibandingkan dengan hari-hari biasa. Biasanya kita hanya mengeluarkan zakat saja, itupun sebulan sekali, di hari-hari istimewa ini pemberian dari harta yang kita miliki kepada orang-orang fakir, miskin, yatim, maupun piatu mendampingi zakat hampir setiap hari. Bahkan banyak dari kita yang dengan senang hati menyediakan makanan untuk sahur maupun berbukan di hari-hari ini. 

Seluruh kehidupan kita terarah dengan jelas, berbeda dengan hari-hari biasa, dipandu oleh Allah SWT beserta Rasulnya Muhammad SAW. Seluruh amalan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW menjadi suri tauladan bagi keseharian kita selama Ramadhan. Sedangkan di hari-hari biasa, kehidupan kita hanya diperbudak oleh keinginan memperbanyak harta, menambah relasi dan rekan demi bisnis yang lancar ke depannya, hingga menghambur-hamburkan harta untuk kesenangan hidup sementara atau bahkan bermaksiat kepada-Nya. 

Hari-hari Ramadhan merupakan hari-hari spesial yang berbeda dari hari-hari biasanya, bisa diibaratkan sebuah diklat khusus yang diperuntukkan bagi mereka-mereka yang masih menjadi pegawai baru maupun mereka yang akan menduduki jabatan tertentu. Diklat ini, yang hanya ada satu bulan dalam setiap tahunnya, ditujukan untuk mengangkat derajat setiap muslim dan memperbaiki gaya hidup kita sehari-hari supaya kembali ke tuntunan sunnah.  

Jadwal makan dan menunya yang tidak sehat sehari-hari kita pun diubah di bulan penuh hikmah ini. Dari yang sekedar menjaga kehalalan sampai memilah mana yang benar-benar memiliki nilai gizi. Mengurangi makanan-makanan yang tidak bermanfaat, yang tidak ada nilai gizinya, hingga yang telah direkayasa genetika sehingga berbahaya bagi tubuh juga merupakan hal penting untuk dilakukan. 

Seluruh hal di atas merupakan sebuah gaya hidup, gaya hidup yang hanya ada saat Ramadhan tiba. Gaya hidup selama sebulan ini diharapkan dapat memperbaiki gaya hidup kita yang seolah seperti 'seenaknya sendiri' di saat hari-hari biasa. Tentu masih banyak gaya hidup Ramadhan yang belum tertulis, silahkan para pembaca menambahnya sendiri. 

Diantara gaya-gaya hidup itu mungkin bangun pagi sebelum Subuhnya yang masih menyisa di diri kita di hari-hari biasa di luar Ramadhan. Bisa juga sholat malamnya, membaca dan menyimak Al-Qurannya, atau sekedar menjaga makanan yang baik-baik dan bernilai gizi yang baik pula. Yang manapun itu, hal tersebut merupakan hasil dari pendidikan selama berpuasa.   

Hal-hal kecil inilah yang secara sadar maupun tidak diharapkan membentuk karakter bagi mereka-mereka yang masih muda dan masih belajar untuk menerapkan karakter islami di kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut juga bisa memperbaiki gaya hidup kita yang buruk, yang hanya akan mendatangkan keburukan dan kesialan dikarenakan kemalasan serta kesalahan kita sendiri yang tidak menerapkan gaya hidup sehat.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun