Mohon tunggu...
Salina Corbafo
Salina Corbafo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Paper UTS: Membangun Kesadaran kolektif dalam Pengolahan Sampah

22 Mei 2016   22:40 Diperbarui: 22 Mei 2016   22:53 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Masalah yang paling sering muncul dalam lingkungan masyarakat adalah masalah sampah, minimnya partisipasi masyarakt dalam mengelola sampah dan kurang ada kesadaran bersama untuk peduli dengan lingkungan. Gerakan membangun kesadaran bersama melindungi bumi, menjaga lingkungan tetap bersih, dengan cara yang ramah terhadap lingkungan. 

Manusia perlu menjaga keharominasan dengan alam dan makhluk hidup yang lain. Perairan laut dan Sungai sebagai nadi kehidupan manusia, terus memberikan dan menyediakan segala hal yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia terus-menerus. Pentingnya menjaga keharmonisan dengan alam, dua kehidupan yang saling tergantung.

      Kekuatan ekonomi global dari kapitalisme membentuk manusia menjadi konsumsi secara berlebihan, cenderung bersikap individualis dan eksploitatif dengan lahan dan sumber daya alam. Tindakan didasarkan pada keuntungan diri sendiri, melemahkan ikatan sosial. Dunia memerlukan pemberdayaan masyarakat yang bisa menyusun kegiatan edukasi lingkungan dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan hingga evaluasi program, mereka dibentuk dengan inisiatif mereka bukan konsekuensia dari sebuah program. Kesadaran harus dibangun secara kolektif, masalah lingkungan dilihat secara bersama, dibangun rasa memiliki atas masalah lingkunganya. Sehingga gerakan peduli lingkungan menjadi gerakan bersama. Sekumpulan masyarakat diorganisir secara kolektif.

   Komunikasi persuasi sebagai cara yang efektif untuk menyebarkan informasi dan pesan, menyakinkan masyarakat untuk bergerak bersama dalam mengurangi sampah dan memahami sejauh mana masalah sampah berakibat pada kehidupan sosial, ekonomi dan juga politik. Melalui persuasi setiap individu berusaha untuk mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain, persuasi sebagai salah satu strategi yang dipakai pada pesan yang ingin disampaikan, dipahami dan dipercayai oleh orang lain. Komunikasi persuasive membiarkan orang lain (persuade) bebas melakukan apapun yang diinginkan setelah persuader berusaha meyakinkan orang tersebut. Persuasif menekankan keterbukaan, kepercayaan dan praktik-praktik manajemen yang demokratis.

   Dalam kutipan resensi artikel Reene Bator dan Rober Cialdini komunikasi persuasif dipakai secara efektif  melalui pengembangan sistem layanan publik informasi yang pro-lingkungan, aplikasi sistem itu disebut proenvironmental public service announcements (PSAs). Kampanye disusun untuk mendorong penyelidikan dan identifikasi target audien secara optimal, kemudian menyusun temuan sementara dan menguji reaksi dengan mengunakan sampel pesan audiens sebagai contoh. 

Desain disarankan untuk menpertimbangkan penelitian tentang sikap ketekunan memori, dan norma-norma sosial. Penelitian dipakai untuk konteks sebuah dan presentasi. Tulisan ini, memberikan kesimpulan bahwa aplikasi penelitian dari psikologi sosial sebagai serangkaian pedoman yang efektif bagi PSA. Jika kampanye terhadap lingkungan mengembangkan dan mengikuti beberapa pedoman tersebut secara teratur maka keberhasilan PSA pasti akan meningkat.

     Informasi yang disampaikan tidak hanya tentang masalah namun berkaitan dengan beberapa solusi pengolahan sampah secara efektif yang dilakukan dinegara lain dan juga tempat lain di Indonesia. Misalnya alternative sampah dijadikan sebagai barang berharga, melalui daur ulang. Misalnya seperti di Jepang merupakan negara yang paling sedikit memproduksi plastic, hanya 49,9 juta ton pertahun. Proses membangun kesadaran pada masyarakat Jepang melalui proses yang panjang, anak-anak sejak kelas 3 SD diajari untuk memilah sampah dan belajar tentang sejauh mana dampak sampah plastic terhadap lingkungan. Selain itu, peran aktif masyarakat dan pemerintah juga terus-menerus memberikan penyuluhan dan pembekalan tentang pentingnya membuang sampah dan memilah sampah. Langkah itu dimulai sejak tahun 1990an.

  Di Indonesia sampah bisa menjadi berkah, seperti yang dilakukan oleh Tri Rismaharini walikota Surabaya memberikan penyuluhan kepada warga Surabaya arti dari bank sampah. Awalnya Surabaya adalah wilayah yang termasuk identic dengan panas, kotor, banyak nyamuk karena sampah yang tidak diatur. Kemudian diusulkan untuk membuat bank sampah dibeberapa kecamatan, mengumpulkan sampah anorganik untuk didaur ulang dan sampah organic diolah menjadi menjadi kompos.

 Pupuk alami sebagian dijual dan sebagain digunakan oleh warga untuk tanaman di lingkunganya, Surabaya memiliki 23 rumah kompos, dalam skala besar. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya, Bank sampah dikota Surabaya ada lebih dari 200 unit. Bank sampah banyak mempengaruhi perubahan kultur persampahan di Kota Surabaya. Dari skala kecil, keuntungan dari bank sampah mencapai 1 juta perbulan. Sehingga Jumlah penduduk Surabaya bertambah tiap tahun namun jumlah sampahnya setiap tahun presentasenyapun terus menurun. Rata-rata 10% tiap tahun.

   Wacana dari penyuluhan pengolahan sampah secara efektif, membuat komunikasi menjadi inti dari pengalaman seorang manusia. Pemberi pesan harus berusaha berempati dengan penerima pesan yang ingin dipengaruhi, memasuki ruang lingkup pengalamannya dan berusaha mengerti nilai orang tersebut. Manusia itu kreatif, inofatif dan bebas untuk mendefenisikan segala situasi dengan berbagai cara yang tidak terduga. Pribadi dan masyarakat dipandang sebagai suatu proses, bukan sebagai struktur, membekukan proses berarti menghilangkan inti hubungan individu masyarakat.

   Selain itu, pengolahan limbah yang melibatkan masyarakat secara partisipatif berfokus pada solusi dan perubahan sosial. Di Portugal cara mengelola sampah organic oleh warga lokal seperti kulit buah Jeruk  dijadikan bahan dasar deterjen, ini skala bisnis kecil yang dijalankan oleh penduduk local. Dan juga barang yang sudah tua, dipakai untuk menanam jamur. Sedangakan Di Oslo, Norwegia sampah dibakar untuk menghasilkan panas, dan di Durban Afrika Selatan Metana yang ditangkap dari bau sampah kota menjadi energi yang memasok listrik ke 6000 rumah setiap hari. Metana karbon dioksida sebagai potensi pemanasan. Metana tidak menetap diatmosfer selama CO2, sampah itu menimbulkan bau busuk, sulit disingkirkan. Saat membusuk melepaskan metana(salah satu gas rumah kaca).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun