Dalam tuntutan ketiga ini Rusia mendesak pengakuan kemerdekaan dua wilayah Ukraina yang separatis pro-Rusia, Donetsk dan Luhansk. Putin juga meninginkan Ukraina mengakui Crimea, yang sebelumnya dicaplok Rusia pada tahun 2014 kemarin, sebagai wilayah sah Rusia.
Namun, tuntutan ini tidak mendapat respon positif dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Ia menegaskan bahwa Ukraina tak akan mengizinkan adanya negosiasi dengan Rusia apabila ada tuntutan yang berkaitan dengan integritas teritorial negara Ukraina yang mana seperti diujarkan oleh penasihat Presiden Zelensky, Mykhailo Podolyak yang berbunyi "Presiden Volodymyr Zelensky pasti tidak akan membuat konsesi apa pun yang akan mengurangi integritas teritorial dan kebebasan kita,"
Â
4. Pelucutan Senjata dan Menghancurkan Persenjataan Pemusnah Massal atasÂ
Pelucutan senjata dan penghancuran persenjataan pemusnah massal ini memiliki tujuan agar Ukraina bisa menjamin tidak akan menjadi ancaman untuk Rusia di masa yang akan datang nanti.
Namun tuntutan keempat ini membuat Ukraina merasa keberatan karena terkesan membuat Rusia mendikte Ukraina atas hak untuk memiliki tentara, persenjataan dan kekuatan militer mereka sendiri untuk melindungi negara mereka sendiri dari ancaman luar.
Dari keempat tuntutan Rusia ini, sejumlah peneliti serta pengamat perang menilai bahwa Rusia tidak menginginkan Ukraina menjadi negara anggota NATO karena keanggotaan tersebut dapat menjadikan Ukraina sebagai basis tentara NATO yang mengancam keamanan Rusia, mengingat sejarah Rusia dengan NATO yang bermula pada masa-masa Perang Dingin 73 Tahun yang lalu.
Ukraina juga membuat beberapa tuntutan-tuntutan kepada pihak Rusia untuk mengakhiri perang dan ketegangan di Eropa,
Tuntutan Ukraina pada Rusia diantaranya yaitu:
1. Perdamaian yang adil antara Rusia dan Ukraina
2. Ukraina menuntut Gencatan Senjata dengan Rusia