4 (Empat) Bulan lamanya setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022 kemarin, dan dalam 4 bulan tersebut kedua negara ini juga sudah berkali-kali melakukan negosiasi-negosiasi serta tuntutan-tuntutan yang tidak menemui titik terang yang menguntungkan kedua belah pihak.
Â
 Sebelumnya dilaporkan bahwa melalui panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Kamis 17 Maret 2022 kemarin telah membeberkan beberapa tuntutan untuk mengakhiri ketegangan di Eropa.
Beberapa tuntutan yang dilimpahkan Rusia kepada Ukraina diantaranya sebagai berikut:
1. Ukraina menjadi negara netral dan tidak bergabung dengan NATO
Dalam tuntutan ini, Rusia menuntut adanya jaminan hukum yang menjamin bahwa di masa yang akan datang Ukraina tidak akan pernah diberi izin menjadi anggota NATO. Presiden Vladimir Putin juga menginginkan adanya kesepakatan netralitas yang ditandatangani Ukraina sekaligus membuat perubahan pada konstitusi negara mereka terkait hal ini, sebagaimana seperti yang dilansir CNBC.
2. Denazifikasi Ukraina
Denazifikasi Ukraina ini merupakan salah satu penyulut bagaimana perang ini awalnya dimulai yang mana awalnya Rusia menilai bahwa di Ukraina praktek Neo-Nazi dan Fasisme marak terjadi dan kedua praktek ini mengancam keamanan populasi berbahasa Rusia di wilayah Ukraina Timur yang menjadi target diskriminasi dan diduga target genosida
Melalui pernyataan dari Kremlin, Putin menyatakan salah satu kunci solusi konflik kedua negara ini yakni Ukraina harus penghapusan pengaruh Nazi atau praktik fasisme melalui denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
3. Pengakuan Ukraina terhadap Krimea sebagai wilayah sah Rusia