Mohon tunggu...
Astromen
Astromen Mohon Tunggu... Ilmuwan - FUS RO DAH

Petani sukses di Bulan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sorenetta

27 Januari 2023   14:38 Diperbarui: 19 April 2024   12:01 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didepan batu nisan aku memejamkan mata dan berdoa sampai matahari terbenam “Terima kasih Leah.”

Pada saat itu, aku putuskan untuk pulang ke rumah. Bukan tempat apartment dimana aku tinggal sekarang melainkan tempat dimana aku dibesarkan.

Berdiri menghadap ibu dan ayah, memberanikan diri dan mengambil keputusan. “Aku sudah siap.”

Mereka memelukku dengan erat tanpa satu katapun. Aku terima tanpa penyesalan.

Dokter berkata kemungkinan aku selamat hanya tiga puluh persen. Bagiku …. itu sudah cukup.

Inilah adalah momen terakhir atau sebuah awal yang baru.

Aku terbaring diruang operasi lalu Dokter menyuntikan obat bius.

Perlahan-lahan aku mulai hilang kesadaran dan cahaya lampu mulai meredup.

Semakin terang sebuah cahaya, semakin gelap bayangannya dan saat-saat seperti ini, kau lah yang paling menerangi hatiku.

“… Leah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun