Mohon tunggu...
Sahrul Imam
Sahrul Imam Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Aktif Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut

Hobi Traveling, Ngopi, Menulis dan Memotret

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Heroik Pahlawan Donor Darah di Masa Pandemi

10 November 2021   16:40 Diperbarui: 10 November 2021   17:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Donor Darah di Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Foto: Sahrul Imam. 

Di tengah pandemi Covid-19 ketersediaan darah di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut Unit Transfusi Darah (UTD) mulai menipis, padahal ketersediaan darah sangat diperlukan untuk kebutuhan medis.

Kebutuhan darah di masa pandemi ini memiliki peningkatan yang cukup tinggi, Tetapi, hal ini tidak diimbangi oleh ketersediaan darah yang kian menipis, imbas dari berkurangnya partisipasi masyarakat untuk melakukan donor darah terutama di masa paceklik ini.

Berdasarkan data hasil dari Whole Genome Sequencing (WGS) per 20 Juni 2021, Kementerian Kesehatan RI mencatat 211 kasus dari 2.242 sampel yang harus diwaspadai, 160 kasus (76%) di antaranya adalah varian Delta yang mendominasi di Indonesia dikhawatirkan jumlahnya bisa terus bertambah.

Gelombang arus penyebaran virus Covid-19 yang tidak diingankan itu malah terjadi pada bulan Juli 2021 yang kian hari semakin menganas, terutama varian delta yang mampu menyerang anak muda.

Dalam menanggapi situasi sulit ini, pemerintah mengambil tindakan dengan mengeluarkan kebijakan mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diharapkan mampu mengendalikan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Selain berdampak pada sektor ekonomi, kebijakan ini tentu juga berdampak pada sektor kesehatan yang ayal membuat animo masyarakat untuk berdonor darah di masa pandemi semakin berkurang. Tentunya peristiwa semacam ini akan membuat sejumlah rumah sakit ataupun keluarga pasien ikut merasakan sulitnya mencari pendonor darah yang sesuai dengan kebutuhan.

Situasi pandemi ini membuat pihak PMI Kabupaten Garut sendiri mengakui bahwa memang adanya angka penurunan yang menunjukan bahwa antusias dan kontribusi masyarakat untuk berdonor di masa pandemi ini berkurang cukup signifikan.

Kepala Bagian Pengelolaan Donor PMI Kabupaten Garut, Euis Solihat mengungkapkan, pihaknya sempat mengalami kesulitan mencari pendonor yang berakibat terjadinya pengurangan ketersediaan darah saat Indonesia sedang dilanda puncak penyebaran virus Covid-19.

"Selama pandemi ini memang sempat mengalami penurunan, apalagi waktu puncaknya Covid Itu bulan Juni, Juli, Agustus," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya yang berada tepat di samping ruang donor, Senin Siang (25/10/2021).

Pihaknya juga membenarkan, bahwa selama pandemi ini mengalami penurunan yang signifikan akibat partisipasi masyarakat berkurang serta diberhentikannya kegaitan donor ke daerah lantaran banyak kecamatan di Kabupaten Garut masuk zona merah. Sehingga, hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan darah yang sudah ditargetkan sesuai dengan permintaan rumah sakit setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun