Mohon tunggu...
Sahrul Adit Askhari
Sahrul Adit Askhari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Yang muda yang berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Adakan Pelatihan Ecoprint Guna Mewujudkan Ekonomi Kreatif di Desa Banyumudal

9 Desember 2022   08:38 Diperbarui: 9 Desember 2022   15:01 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Hasil Produk Ecoprint pada Tote Bag (Dokpri)

Desa Banyumudal terletak di lereng gunung sumbing tepatnya di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Memiliki ketinggian 1.700 Mdpl dengan luas Desa 12,46 km2, dengan sembilan dusun dan jumlah penduduk 5.814 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonosobo tahun 2020. Kondisi tanah yang subur menjadikan hampir 95% masyarakat Desa Banyumudal bekerja sebagai petani dengan komoditas pertanian seperti daun bawang, kentang, cabai, jagung, dan tembakau.

Sayangnya, masyarakat Desa Banyumudal hanya fokus dengan pekerjaan utamanya saja yaitu pertanian, padahal lingkungan yang masih asri dan hijau dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Dengan banyaknya spesies dan varietas tanaman di Desa Banyumudal yang belum dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan produk, maka hal tersebutlah yang melatarbelakangi tim KKN UNNES GIAT 3 untuk mengadakan pelatihan ecoprint guna mewujudkan ekonomi kreatif di Desa Banyumudal.

Ecoprint sebenarnya sudah ada sejak awal tahun 2000, tetapi memang belum banyak yang mengaplikasikannya dalam ladang industri. Ecoprinting adalah proses memindahkan warna, bentuk, dan pola ke kain. Teknik ecoprint ini memanfaatkan bahan yang ada di alam sebagai pewarna dan motif pola. Bahan yang digunakan dalam teknik ini antara lain daun/bunga dari tumbuh-tumbuhan, kain (seperti tote bag, bahan baju, kerudung, dsb), tawas, dan plastik. Sedangkan alat yang digunakan yaitu palu atau batu yang tumpul dan panci.

Sasaran pelatihan ecoprint adalah ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banyumudal. Pada hari kamis (10/11/2022), Tim KKN UNNES GIAT 3 pada awalnya mengadakan sosialisasi pendahuluan terkait apa itu ecoprint, potensi peluang usaha produk ecoprint, nilai jual produk ecoprint, hingga bagaimana cara pembuatannya. Dilihat dari antusiasme ibu-ibu PKK kemudian pada hari Minggu (13/11/2022), tim KKN UNNES GIAT 3  menindaklanjutinya dengan mengadakan pelatihan ecoprint yang bertempat di balai desa. Kegiatan pelatihan ecoprint ini diterapkan pada media tote bag dari bahan blacu. Teknik ecoprinting yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan metode pounding (teknik ketuk) yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengetuk daun dan/atau bunga dikain menggunakan palu atau batu yang tumpul.

Proses pembuatan produk ecoprint sangat mudah dan sederhana, yaitu pilih daun dan/atau bunga sesuai dengan motif pola yang akan dibuat, kemudian beri alas plastik pada bagian dalam tote bag agar pola daun tidak tembus. Susun daun diatas plastik yang sebelumnya sudah diletakan di dalam tote bag, penyusunan daun dilakukan sesuai motif pola yang diinginkan dan sekreatif mungkin. Kemudian letakan tote bag di lantai atau meja, setelah itu bagian atas tote bag dilapisi lagi dengan plastik agar pada saat proses pounding tidak merusak kain tote bag. 

Setelah itu pukul pola daun menggunakan palu atau batu yang tumpul, proses pengetukan dilakukan secara continual sampai seluruh pigmen warna dan motif pola daun/bunga tercetak pada kain tote bag. Setelah semua motif pola sudah tercetak, kemudian bersihkan sisa daun/bunga dan keringkan. Setelah itu, rendam tote bag dengan campuran air dan tawas selama kurang lebih 15 menit sambil bersihkan serat daun yang masih menempel, fungsi tawas disini yaitu sebagai pengikat agar warna daun tidak luntur saat dicuci. Bilas tote bag dengan air mengalir kemudian jemur hingga kering, setelah itu tote bag bisa digunakan atau diperjual belikan sebagai hasil produk ecoprint.

Gambar 2. Proses Pounding (proses pembuatan Ecoprint) (Dokpri)
Gambar 2. Proses Pounding (proses pembuatan Ecoprint) (Dokpri)

Proses pembuatan produk ecoprint dapat dikatakan sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan karena proses pembuatannya tidak menggunakan mesin serta sudah pasti ramah lingkungan. Dengan adanya pelatihan ecoprint ini diharapkan nantinya akan terbentuk kelompok usaha ecoprint di Desa Banyumudal yang dapat berdampak besar baik bagi peserta/warga karena untuk menambah penghasilan, maupun bagi Desa Banyumudal itu sendiri karena akan menjadi terkenal akan produk ecoprintnya. Selain dari pada itu, warga masyarakat yang hampir semuanya bekerja sebagai petani juga tidak dirugikan dari segi waktunya karena proses pembuatan ecoprint tidak menyita banyak waktu.

Gambar 3. Proses Pembuatan Produk Ecoprint (Dokpri)
Gambar 3. Proses Pembuatan Produk Ecoprint (Dokpri)

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun