Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fanatisme dan Tipikal Korban yang Diperbudak Hoax

10 Oktober 2018   14:47 Diperbarui: 11 Oktober 2018   09:17 2993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini Tipe Orang yang mudah termakan hoax

Di tengah gencarnya kampanye memerangi hoax yang dilakukan baik pemerintah maupun swasta, masyarakat tiba-tiba dibuat shock dengan berita penganiayaan yang diciptakan oleh Ratna Sarumpaet. Aktivis yang sangat vokal menyampaikan opininya terkait isu-isu nasional apalagi berkaitan dengan kebijakan pemerintahan ini sukses menggemparkan seantero nusantara.

Pasalnya, hoax yang diciptakannya bukan hanya melibatkan individu, melainkan menarik sejumlah politisi. Mulai dari Rachel Maryam, Fadli Zon hingga politisi super senior Amin Rais turut menjadi korban berita palsu Ratna Sarumpaet. Dan hoax ini kian melebar pasca balon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto sampai- sampai menggelar press conference di televisi nasional untuk menyebarluaskan berita palsu ini. 

Akhirnya, hoax yang diciptakan Ratna Sarumpaet bagaikan ledakan granat yang dimakan mentah-mentah sebagian orang di negeri ini. Sebelum akhirnya ada konferensi pers baru yang digelar Ratna Sarumpaet yang memahkotai diri sebagai pencipta hoax terbaik.

Sebenarnya tanpa mencampuradukkan hoax-nya dengan politik, hoax yang diciptakan Ratna ini sudah sangat berbahaya. Mengingat eksistensi dirinya sebagai "salah satu anti Jokowi paling vokal" memiliki penggemar yang siap membelanya atas dasar kebencian.

Namun seakan kurang besar, Ratna mempolitisasi hoax ini entah sengaja atau tidak, hingga Prabowo mengamininya melalui press conference di televisi. Dengan ratusan bahkan ribuan tim, rasanya tidak akan terlalu susah bagi seorang Prabowo untuk menginvestigasi terlebih dahulu sebelum akhirnya menyiarkan hoax Ratna ke seantero negeri.

Jika boleh jujur, kejadian ini seharusnya menjadi salah satu momen paling memalukan bagi siapapun yang turut menyebarkan hoax Ratna ini. Sekaligus membuka mata dan pikiran kita semua bahwa hoax tak hanya sukses "membodohi" orang awam yang dinilai "bodoh", hoax juga mampu menipu orang-orang cerdas dan berpendidikan tinggi serta pejabat dan tokoh-tokoh negeri ini. Bayangkan saja, seorang Prabowo Subianto tak luput dari penyebaran hoax!

Mengapa hoax begitu ganasnya sehingga tanpa mengenal bulu dalam menjerumuskan korbannya? Tentu saja kembali lagi ke diri kita sendiri yang seharusnya senantiasa menjadi subjek dan bukan menjadi objek dalam menyaring informasi.

Menjadi korban hoax atau tidak, adalah pilihan masing-masing. Namun, sayang masih banyak masyarakat yang tidak terlalu 'aware' dengan sebuah berita hoax hingga tanpa pikir panjang langsung saja menyebarkannya. Orang- orang tipe seperti inilah yang akan menjadi sasaran empuk penyebaran Hoax:

Illustration: Tempo
Illustration: Tempo
1. Sikap Malas dan kurangnya Self Investigate

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun