Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Stop Tayangan "Death Challenge" secara Langsung di Televisi!

11 Desember 2017   17:10 Diperbarui: 11 Desember 2017   19:19 11436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Promo Aksi Demian (selebupdate.com)

Kecelakaan yang diakibatkan gagalnya aksi pesulap Demian Aditya di acara SCTV Awardsyang ditayangkan secara live minggu lalu memang cukup menarik perhatian. Bagaimana tidak, atraksi berbahaya yang mengusung tema Death Drop ini hampir saja memakan korban. Petaka gagalnya aksi sulap ini harus mengantarkan stuntman-nya ke ruang ICU. Tayangan secara langsung yang kini juga videonya banyak beredar di media social sontak menjadi viral dan bahan perbincangan. 

Aksi menantang maut seperti ini sebenarnya bukan hal yang pertama ditampilkan illusionis Indonesia ini, sebelumnya Demian sukses menjadi topik pembicaraan setelah penampilannya di ajang pencarian bakat America's Got Talent 2017 (AGT 2017),agustus lalu. Di ajang yang dijurii Simon Cowell tersebut, Demian tampil menjadi satu-satunya orang Indonesia yang lolos dari babak audisi hingga terhenti di babak perempat final.

Berhentinya langkah Demian di AGT 2017 disebabkan aksi sulap yang gagal meninggalkan kesan di mata juri dan penonton. Untuk pertama kalinya mengangkat Death Drop di layar televisi secara langsung, Demian menjanjikan tontonan menantang maut yang 'menarik'. Sayang, aksi ini tak berjalan mulus dikarenakan kesalahan teknis dan bukanlah penampilan yang diharapkan ajang ini, hingga Demian terhenti saat namanya tidak lolos secara voting maupun pilihan juri. Walau terbilang gagal, Demian masih beruntung insiden ini tidak memakan korban.

Kegagalan pertama ini sepertinya tidak membuat Demian gentar. Sehingga diulangi kembali di ajang SCTV Awards akhir November lalu. Aksi menantang maut yang diharapkan bisa dinikmati para pemirsa televisi malah menjadi kecelakaan serius yang mengerikan. Jika awalnya hanya teguran saat insiden yang terjadi di AGT 2017, nahas di televise nasional aksi menantang maut ini menjadi kecelakaan yang tentunya aka berakibat fatal bagi karir Demian. Karena tak bisa dipungkiri, Demian sudah memiliki nama sebagai salah satu ilusionis Top di dunia hiburan Indonesia.

Death Challenge Hiburan Ambigu

Sebenarnya pertunjukan berbahaya seperti ini bukanlah hal baru di televisi  nasional. Atraksi ekstrem menantang maut, Death Challenge, Death Drop atau apapun istilahnya sudah sering muncul sejak dulu. Sempat popular hingga ada ajang pencari bakat-bakat illusionis beberapa tahun lalu. Sebut saja salah satunya Limbad yang terbilang popular dengan aksi-aksi berbahaya. 

Pernah juga saya ulas di Kompasiana: Limbad member tubuh sendiri di televisi. Dan di sini, Kompasiana: Makan Paku di Televisi, Layakkah? Pesulap yang lahir dari ajang pencari bakat ini kerap melakukan aksi seperti menarik tronton menggunakan rambut atau giginya, berjalan di atas api, memakan paku dan lain sebagainya ditayangkan secara langsung di televisi. Aksi berbahaya ini berseliweran di televisi nasional secara bebas di jam berapa saja dengan maksud sebagai hiburan. 

Terlepas dari beberapa kalangan yang menikmati aksi kekerasan ini sebagai hiburan, sebenarnya tak layak aksi seperti ini ditayangkan secara langsung di televise nasional. Entah di mana titik ketertarikan pemirsa televise mengimajinasikan detik-detik seseorang menantang kematian dengan kemungkinan imajinasi tersebut benar-benar terjadi. Visualisasi atraksi ekstrem ini perlu dikaji ulang kontennya sebagai hiburan.

KPI yang terlalu fokus pada fashion dan wanita

Ruang pengamatan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang semakin lama semakin jelas hanya terfokus pada busana yang digunakan wanita yang tampil di televisi sebaiknya bekerja lebih giat lagi untuk mengkaji hal apa yang lebih penting dari sekedar memaksakan 'blur' di setiap penyanyi wanita berkebaya atau bergaun yang tampil di televisi. KPI perlu melebarkan sudut pandangnya ke tayangan-tayangan yang lebih 'serius' daripada blur. Salah satunya adalah tayangan 'menantang Maut' yang seharusnya tidak diizinkan untuk tayang secara langsung di televise nasional.

Eksklusivitas atraksi sulap, ilusi di televisi

aksi Demian di AGT (agtupdate.com)
aksi Demian di AGT (agtupdate.com)
Sebagai 'hiburan' dengan populasi pemirsa yang tergolong lebih spesifik, tayangan sejenis ini sudah seharusnya lebih eksklusif. Tidak bisa dipungkiri, walau tak sedikit yang menyukainya namun ada banyak juga masyarakat Indonesia yang tak paham akan hiburan yang ditawarkan adegan seperti ini. 

Dengan tingkat bahaya yang sedemikian besar, tayangan seperti ini seharusnya memiliki jam atau slot tersendiri yang khusus menayangkannya. Jadi tidak layak jika tayangan dan adegan sulap disiarkan langsung di acara apapun secara bebas.

Pada akhirnya siaran televisi seyogyanya menjadi hiburan sekaligus sumber informasi yang paling mudah dan murah dinikmati. Walau konten televisi nasional hingga sekarang masih jauh dari nilai edukatif yang sangat berpotensi mencerdaskan masyarakat, namun kita harapkan para pelaku televisi tidak mengubahnya menjadi tayangan duka yang mempertontonkan kekerasan atau bahkan kematian secara langsung. 

Televisi sebagai hiburan ekonomis yang mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat hasrus bisa membentuk citra positif dengan konten-konten menarik dan sekaligus berfaedah memberikan wawasan kepada para pemirsanya. Semoga saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun