Mohon tunggu...
Safira Ayu Nadia
Safira Ayu Nadia Mohon Tunggu... Hoteliers - Seorang mahasiswa & peserta KKN Tematik UPI 2021

Mahasiswa Manajemen Resort dan Leisure angkatan 2018 di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kendala Kegiatan Sistem Belajar Mengajar pada Masa Pandemi Covid-19

24 September 2021   22:46 Diperbarui: 24 September 2021   22:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Awal tahun 2020 diramaikan dengan datangnya pandemi, wabah penyakit yang saat ini dikenal dengan Covid-19 atau corona. Munculnya pandemi telah mengubah tradisi dan berbagai aktivitas sehari-hari banyak orang. 

Mulai dari kewajiban cuci tangan setiap hari, penggunaan hand sanitizer, penggunaan masker, pembatasan jarak, dan mengubah banyak aktivitas yang seharusnya dilakukan secara offline menjadi sepenuhnya online. 

Dari kebiasaan aspek sosial yang berubah dan berbagai aspek disentuh oleh kebiasaan baru dari tatap muka ke layar ke layar. Pandemi terjadi pada saat digitalisasi menjadi semakin penting di generasi saat ini. 

Tiba-tiba, di jantung peradaban, setiap negara dengan cepat memanfaatkan kebijakan virtual sebagai pengganti tatap muka dalam urusan pemerintahan negara.

Virus corona (COVID-19) adalah penyakit infeksi disebabkan oleh virus baru.

Penyakit menyebabkan penyakit respirasi (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan dalam kasus yang lebih berat, kesulitan bernapas.

Anda dapat melindungi diri sendiri dengan mencuci tangan Anda sering, menghindari menyentuh wajah Anda, dan menghindari kontak dekat (1 meter atau 3 kaki) dengan orang-orang yang tidak baik.

Penyakit koronavirus terutama menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin.Hal ini juga menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.Wabah ini telah mengambil nyawa dan merugikan bagi banyak makhluk hidup.

Berbagai upaya telah dilakukan baik secara global maupun nasional untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Secara nasional, ada beberapa upaya yang telah dilakukan, seperti kampanye gerakan #StayAtHome atau #DiRumahAja, social distancing, pelarangan mudik, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dengan adanya kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah menyebabkan segala aktivitas tatap muka sangat terbatas dan banyak kegiatan yang mengharuskan mengubah aktivitas tatap muka menjadi aktivitas secara online atau daring.

Seperti contohnya dalam hal pendidikan yang mengharuskan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online atau daring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun