Awal tahun 2020 diramaikan dengan datangnya pandemi, wabah penyakit yang saat ini dikenal dengan Covid-19 atau corona. Munculnya pandemi telah mengubah tradisi dan berbagai aktivitas sehari-hari banyak orang.Â
Mulai dari kewajiban cuci tangan setiap hari, penggunaan hand sanitizer, penggunaan masker, pembatasan jarak, dan mengubah banyak aktivitas yang seharusnya dilakukan secara offline menjadi sepenuhnya online.Â
Dari kebiasaan aspek sosial yang berubah dan berbagai aspek disentuh oleh kebiasaan baru dari tatap muka ke layar ke layar. Pandemi terjadi pada saat digitalisasi menjadi semakin penting di generasi saat ini.Â
Tiba-tiba, di jantung peradaban, setiap negara dengan cepat memanfaatkan kebijakan virtual sebagai pengganti tatap muka dalam urusan pemerintahan negara.
Virus corona (COVID-19) adalah penyakit infeksi disebabkan oleh virus baru.
Penyakit menyebabkan penyakit respirasi (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan dalam kasus yang lebih berat, kesulitan bernapas.
Anda dapat melindungi diri sendiri dengan mencuci tangan Anda sering, menghindari menyentuh wajah Anda, dan menghindari kontak dekat (1 meter atau 3 kaki) dengan orang-orang yang tidak baik.
Penyakit koronavirus terutama menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin.Hal ini juga menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.Wabah ini telah mengambil nyawa dan merugikan bagi banyak makhluk hidup.
Berbagai upaya telah dilakukan baik secara global maupun nasional untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Secara nasional, ada beberapa upaya yang telah dilakukan, seperti kampanye gerakan #StayAtHome atau #DiRumahAja, social distancing, pelarangan mudik, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan juga adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dengan adanya kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah menyebabkan segala aktivitas tatap muka sangat terbatas dan banyak kegiatan yang mengharuskan mengubah aktivitas tatap muka menjadi aktivitas secara online atau daring.
Seperti contohnya dalam hal pendidikan yang mengharuskan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online atau daring.Â