Safina Salsabila Putri
Program Studi Ekowisata, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
 Pandemi Covid-19 atau yang juga dikenal dengan sebutan lain sebagai virus corona ini sedang menyerang seluruh isi bumi tanpa terkecuali. Terdapat lebih dari 3.127.826 jiwa kasus positif yang terpapar dan 82.013  jiwa yang meninggal per 24 Juli 2021 karena virus ini di Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak paling parah menurut para analisis ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19 adalah sektor pariwisata. Penurunan jumlah wisatawan yang sangat tajam, baik wisatawan domestik maupun mancanegara hal ini berpengaruh besar terhadap kondisi perekonomian dan perdagangan di Indonesia dan tentunya menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi sektor industri pariwisata sendiri karena adanya penutupan pintu masuk bagi turis mancanegara dan larangan sementara masuk ke wilayah Republik Indonesia dari pemerintah.
Sejumlah Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten sengaja menutup objek wisata di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan pemerintah demi menekan laju Covid-19 yang semakin menyebar dan melonjak tinggi karena masyarakat yang tidak menaati peraturan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinyatakan membuat masyarakat lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah ketimbang di luar rumah. Hal tersebut membuat pendapatan hotel serta restroran menurun drastis dan terkena imbasnya akibat pandemi ini.
Sektor pariwisata memiliki dampak yang sangat besar terhadap kemajuan dan kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya sektor ini yang paling menjanjikan karena memberi banyak lapangan kerja bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  (UMKM). Sektor pariwisata ini secara umum didominasi oleh banyak perusahaan besar dan banyak sektor pariwisata yang terpaksa tutup akibat pandemi. Penutupan yang terjadi pada beberapa sektor pariwisata disebabkan karena terjadi penurunan wisatawan secara drastis semenjak Covid-19,  membuat pendapatan menjadi berkurang dan para pengusaha yang bergerak di bidang ini mengalami kesulitan dalam membiayai biaya operasional usahanya.
Kerugian yang dialami Indonesia semenjak bulan Januari dari sektor pariwisata mencatat hingga akhir 2020 dengan total kerugian yang sangat besar mencapai lebih dari Rp10 triliun. Selain itu, terdapat perusahaan pendukung sektor pariwisata yang mengalami kerugian besar seperti sektor transportasi. Virus corona ini juga membuat ratusan ribu karyawan bekerja dari rumah dan hanya mendapatkan setengah dari gaji biasanya. Bahkan banyak juga karyawan yang terpaksa terkena PHK akibat virus ini.
Virus ini mulai memberikan banyak dampak pada awal tahun 2020. Banyak wisatawan dari domestik maupun mancanegara yang membatalkan acara perjalanannya terutama dari negara China karena asal muasal virus ini terjadi. Efek ini mengakibatkan banyak sektor yang bangkrut seperti, biro perjalanan wisata, hotel, restoran, pusat oleh-oleh, rental transportasi, dan tentunya para karyawan yang bekerja di sektor pariwisata. Padahal industri pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa terbesar kedua di Negara Republik Indonesia, tetapi karena pandemi yang belum berakhir membuat pelaku industri pariwisata mati suri.
Persiapan destinasi wisata dalam mencegah Covid-19 merupakan salah satu program pemerintah. Bila protokol kesehatan benar-benar dijalankan secara disiplin maka penurunan Covid-19 dapat dicegah. Contohnya, dinas yang membidangi sektor pariwisata pada tingkat provinsi agar dapat memantau perkembangan dan melaporkan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di sektor pariwisata. Pembenahan industri pariwisata yang mengalami penurunan sangat signifikan, akibat pandemi Covid-19 memerlukan waktu yang lama untuk kembali pulih. Dengan adanya wabah Covid-19 ini menyebabkan banyaknya kerugian bagi masyarakat Idonesia khususnya sektor pariwisata.
Daftar Pustaka
Anonim. 2021. Pariwisata indonesia di tengah pandemic. [diakses 26 Juli 2021]; Tersedia pada : https://egsa.geo.ugm.ac.id/2021/02/11/pariwisata-indonesia-di-tengah- Â Â Â Â pandemi/Â
